Kisah Preman Insyaf, Dulu Suka Maksiat, Pria Ini Kini Berubah Baik dan Dirikan Panti Asuhan

Prianggono mungkin bisa dibilang sebagai preman insyaf. Dulunya ia adalah seorang preman, ia akrab dengan maksiat.

Editor: Amirullah
Kompas.com
preman insyaf 

"Saya setiap hari minum, ya macam-macam, maksiat lah," ungkapnya.

Merasa jenuh, Prianggono lantas bertekad untuk meninggalkan kehidupannya yang kelam.

Hal lain yang mendorongnya, yaitu karena dia sudah mempunyai istri.

Prianggono mulai memikirkan masa depan keluarganya.

"Ada titik jenuh juga, terus galau, gelisah akan hidup."

Harga Bawang Putih di Pidie Jaya Melambung, Penyebabnya karena Virus Corona, Apa Betul?

Viral, Siswa Tunanetra asal Filipina Ini Mencuri Perhatian Sam Smith Berkat Kemampuannya Bernyanyi

"Saya itu seorang laki-laki punya istri, nanti ke depannya akan seperti apa kalau seperti ini terus?" ungkapnya.

"Alhamdulillah, saya waktu itu belajar sedekah."

"Awalnya tahun 2009, gara-gara nonton TV tentang sedekah," imbuhnya.

Prianggono pun akhirnya memutuskan untuk memulai hidup baru.

Ia meninggalkan Semarang dan pindah ke Sleman, Yogyakarta.

Di kota ini dia memulai hidup baru bersama istrinya.

Ia kemudian membuka usaha dengan berjualan soto.

Dari sana juga ia kenal dengan komunitas muslim.

Semenjak itulah, Prianggono rajin beribadah.

Hingga ia mempunyai keinginan untuk mendirikan panti asuhan.

Sumber: Suar.id
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved