Nenek asal Aceh Berumur 70 Tahun Terlantar di Malaysia, Mau Dipulangkan Tapi Lupa Nama Kampungnya
“Berdasarkan informasi yang disampaikan ke saya, nenek tersebut merantau ke Malaysia setelah tsunami di Aceh. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Beruntung, orang tua dari majikannya itu mau menampung nenek tersebut setelah diusir.
Lalu, kata Haji Uma, nenek tersebut diamankan polisi atas tuduhan tersebut.
“Kemudian nenek tersebut dibebaskan karena majikannya mencabut laporan ke polisi. Sebab, nenek tersebut tidak mampu lagi merawat dirinya sendiri, karena usianya yang sudah tua,” ungkap Haji Uma.
Selama mengamankan nenek itu, polisi harus merawat nenek tersebut.
Termasuk harus membersihkan kotorannya.
Belakangan keberadaan nenek tersebut diketahui relawan NKRI yang berada di Malaysia.
Sehingga ditampung di shelter di Kampung Pandan, Kuala Lumpur.
• Warga Gampong Kubu Peusangan Terima Rumah Bantuan Dana Desa
Haji Uma melanjutkan, jika dirinya terus menjalin komunikasi dengan relawan NKRI.
Terkait perkembangan kondisi Ummi Fatimah.
Relawan NKRI juga sedang bekerja menelusuri data diri Ummi Fatimah serta menginvestigasi kemungkinan terjadinya tindak kekerasan oleh majikan kepada Ummi Fatimah sebelumnya.
“Menurut keterangan yang saya terima, ada kemungkinan terjadinya kekerasan serta pengingkaran hak gaji oleh majikan kepada Ummi Fatimah. Hal ini sedang ditelusuri dan kemungkinan dokumen Ummi Fatimah ditahan majikan", ungkap Haji Uma.
Kesulitan penelusuran identitas Ummi Fatimah sendiri, dikarenakan yang bersangkutan tidak banyak berbicara dan lupa asal usulnya di Aceh.
Sepintas, dirinya sempat menyebut berasal dari Lhokseumawe dan pernah tinggal di Banda Aceh sebelum ke Malaysia.
Karena itu, Haji Uma berharap bagi siapa pun masyarakat Aceh yang merasa mengenal dan mengetahui sosok Ummi Fatimah, harap membantu informasi untuk kemudahan advokasi bagi Ummi Fatimah. (*)