Info Bener Meriah

Bupati Sarkawi Usul Ada Motif Kerawang Gayo dalam Pembangunan Jembatan Enang-Enang Bener Meriah

"Dalam desain jembatan itu, kita mengusulkan dimasukkan khas Gayo yaitu Kerawang," kata Bupati Bener Meriah Tgk Sarkawi.

Penulis: Budi Fatria | Editor: Mursal Ismail
Foto: Humas Bener Meriah
Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi dengan Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR RI, Ir Iwan Zarkasi Eng, Sc, di Jakarta pada 9 Januari 2020. 

Sedangkan Sesmenko yang akan berkunjung ke Bener Meriah pada Selasa (18/2/2020), menurut Sekda juga akan mendarat di Bandara Rembele. 

"Kemudian dari Bandara Rembele juga langsung menuju lokasi penanaman pisang di Km 60. Kedatangan Sesmenko Perekonomian ini juga harus kita persiapkan secara matang.

Sesmenko ini akan membawa rombongan di antaranya beberapa Bupati dari Sumatera, seperti Bupati Mandailing Natal Sumut, Bupati Banyuwangi, dan Bupati Jembrana," kata Sekda. 

Sekda sangat mengharapkan pihak dinas terkait mempersiapkan diri secara matang dan terencana.

Tujuannya agar seluruh rangkaian acara berjalan lancar sesuai agenda.

Mulai pengerjaan tahun 2021 

Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, Anggota DPRA dari PKB, Salihin menegaskan tahun 2021 pembangunan jembatan Enang-Enang akan segera dikerjakan. 

Pengerjaan proyek ini selama empat tahun.

Panjang jmbatan ini diperkirakan sekitar 302 meter dan digadang-gadang sebagai jembatan terpanjang di Provinsi Aceh.

“Kalau Sumatera Barat ada namanya kelok 9, di Aceh nantinya aka ada Jembatan Enang-Enang,” ujar Salihin optimis kepada wartawan, Senin (3/2/2020) di Bener Meriah.

Lanjut Salihin, proyek ini sudah dalam list prioritas Balai Jalan dan Jembatan yang akan dibahas dalam sidang DPR RI tahun 2020.

“Untuk saat ini Dana Insentif Daerah (DID) dan lahannya sudah on progress,” kata Salihin, Anggota DPRA Dapil Aceh Tengah-Bener Meriah.

Ia menyebutkan anggaran untuk pembangunan jembatan Enang-Enang ini Rp 400 miliar dari APBN. 

Rinciannya tahap pertama tahun 2021 Rp 40 miliar, tahun 2022 senilai 120 miliar, tahun 2023 senilai 120 miliar, dan tahun 2024 senilai 120 miliar.

“Dari anggaran 400 miliar, memang minim aksesoris, yang seharusnya senilai 500 miliar karena ini sistem estafet dikerjakan secara bertahap,” pungkas Salihin.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved