Mahasiswa Aceh Negatif Corona, Masa Karantina di Natuna Berakhir 16 Februari
Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyatakan, bahwa 13 mahasiswa asal Aceh yang saat ini sedang menjalani masa karantina di Natuna
SUKA MAKMUE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyatakan, bahwa 13 mahasiswa asal Aceh yang saat ini sedang menjalani masa karantina di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dalam kondisi sehat. Ke-13 mahasiswa tersebut juga dinyatakan negatif terjangkit virus corona, sehingga segera diperbolehkan pulang. “Semua sehat. Kita selaku berkoordinasi ke sana (Natuna),” kata Kadis Kesehatan Aceh, dr Hanif kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Nagan Raya, Rabu (12/2/2020) siang.
Hanif ke Nagan Raya mendampingi kunjungan kerja Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawatiuntuk mencanangkan ‘Bulan Gebrak Stunting’. “Tidak ada satu pun mahasiswa kita yang terjangkit virus corona. Hasil karantina, mahasiswa kita asal Aceh dalam keadaan sehat semua,” tukasnya.
Ia melanjutkan, semua mahasiswa asal Aceh bersama warga lain yang selama ini menjalani karantina selama 14 hari di Natuna, direncanakan pada 16 Februari nanti, akan dilakukan serah terima kepada masing-masing provinsi. Masa karantina itu sendiri memang akan berakhir pada 16 Februari 2020 ini.
Menurut Kadinkes, mahasiswa asal Aceh tersebut akan disambut oleh Pemerintah Aceh di Jakarta, karena mereka akan dibawa ke Jakarta dan diserahkanterima di ibu kota. “Kami terus berkoordinasi terkait kesehatan para mahasiswa kita, termasuk dengan dinas teknis dari Pemerintah Aceh untuk selalu memantau perkembangan mahasiswa asal Aceh yang beberapa hari ini masih dalam karantina,” ucapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 13 mahasiswa asal Aceh bersama 250 warga negara Indonesia (WNI) lainnya dijemput dengan pesawat oleh Pemerintah Indonesia dari Cina. Penjemputan itu karena negara yang selama ini mereka menempuh pendidikan sedang dilanda virus corona yang telah banyak memakan korban jiwa. Bahkan Kota Wuhan sebagai daerah terparah diserang virus corona telah diisolasi dan ditutup semua akses transportasi ke kota tersebut.
Pada bagian lain, Kadis Kesehatan Aceh, dr Hanif mengungkapkan, sejauh ini Aceh masih aman dari serangan virus corona. Namun demikian, tegasnya, pencegahan termasuk kewaspadaan warga tetap perlu dilakukan sehingga terhindari dari virus yang telah banyak jatuh korban jiwa di Kota Wuhan, Cina. “Aceh masih aman dan tidak ada yang terjangkit,” bebernya.
Menurut Hanif, pihaknya bersama jajaran Dinkes se-Aceh terus melakukan langkah pencegahan, termasuk melakukan pengawasan bila ada ditemukan warga asing yang bekerja di Aceh. “Kita monitor mereka. Laporkan bila mencurigakan, apalagi jik ada laporan mereka pulang ke negara mereka, maka perlu pemeriksaan kesehatan,” urainya.
Pencegahan lain, sebut Kadinkes, adalah pengawasan di bandara yang berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan memeriksa terminal kedatangan, terutama dari jalur internasional seperti di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar.(riz)