Virus Corona Serang China
Dampak Corona, Perawat Ini Batalkan Pesta Pernikahan, Alasannya Bikin Banyak Orang Berterima Kasih
Akibat wabah virus corona, seorang perawat laki-laki membatalkan pesta pernikahan yang seharusnya dilakukan pada awal Februari lalu.
Dampak Corona, Perawat Ini Batalkan Pesta Pernikahan, Alasannya Bikin Banyak Orang Berterima Kasih
Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Akibat wabah virus corona, seorang perawat laki-laki membatalkan pesta pernikahan yang seharusnya dilakukan pada awal Februari lalu.
Perawat tersebut bernama Benjamin Ong (29), staf perawat senior di Rumah Sakit Tan Tock Seng (TTSH), Singapura.
Dikutip dari The Straits Times, Benjamin mengatakan masih merencanknan perayaan kecil untuk pernikahannya dengan keluarga dekat.
Meskipun keputusan itu sulit, pasangan ini mengambil langkah itu karena mereka tidak ingin mengambil risiko kemungkinan akan adanya penyebaran virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Mereka menghindari adanya kerumunan orang dalam jumlah besar.
Benjamin memposting pembatalan pesta pernikahannya lewat di akun instagramnya @benzeemin, Sabtu lalu.
• Jurnalis China Ini Mendadak Hilang Setelah Unggah Rekam Tumpukan Mayat Korban Virus Corona di Wuhan
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Kim Jong Un Perintahkan Eksekusi Orang yang Terinfeksi
• Laporan Terbaru, Muncul Virus Super Corona, 1 Pasien Bisa Tulari 14 Orang Lainnya
Postingan itu berjudul “bekas luka pertempuran saya”.
Benjamin harus membatalkan pernikahannya karena situasi virus corona.
Ia dan tunangannya masih berencana untuk mengadakan pesta pernikahan yang tepat setelah wabah virus Corona belalu.
Dikutip dari The Straits Times, Benjamin mengatakan bahwa ia meningkatkan kesadaran tentang tantangan dan pengorbanan yang dilalui oleh petugas kesehatan.
Dalam postingan di akun instagramnya, ia menceritakan bahwa hidup di garis terdepan saat menjadi perawat.
Ia menggunakan seluruh alat perlindungan untuk memastikan ia tidak terkena virus, dan tidak menularkannya kepada orang lain.
Dalam postingannya ia mengatakan, ia memakai kacamata, masker N95, dan mengunakan pelindung diri.
Tidak mudah untuk menggunakan alat-alat itu, membuat pernapasan menjadi lebih sulit dan juga meninggalkan bekas di wajahnya setelah memakainya selama berjam-jam.
Namun, Mr Ong mengatakan dia menikmati pekerjaanya karena berada di garis depan dan memberinya semangat dan tantangan ketika dia dapat membantu mereka yang membutuhkan.
Dalam caption instagramnya, ia pun kerap didiskriminasi oleh penumpang lainnya saat menaiki transportasi umum.
Ia dikatakan akan membawa kuman, dan akan menginfeksi orang lain.
Namun, pada hari Jumat lalu bahwa ia secara pribadi tidak mengalami diskriminasi.
Ia mengatakan bahwa dukungan untuk para tenaga kesehatan telah meningkat akhir-akhir ini.
Postingannya itu mendapat banyak tanggapan. Banyak yang berterima kasih dan respek atas perjuangan Benjamin sebaga perawat dan keputusannya menunda pesta.
Presiden Singapura, Halimah Yacob juga menyuarakan hal ini di akun Facebook-nya pada 13 Februari 2020.
Ia mengatakan untuk lebih menghargai tenaga medis.
“Ingatlah bahwa mereka juga adalah manusia dan khawatir tentang kesehatan mereka sendiri, dan dengan berani melayani orang sakit karena rasa tugas dan kasih sayang. Mengapa kemudian sebagian dari kita mebuat hidup mereka begitu sulit pada saat kita paling membutuhkan mereka?” ucap Halimah Yacob.
Sementara itu, data terkini hingga Sabtu (15/2/2020), virus corona ini telah menginfeksi sebanyak 66.886 dan menyebabkan 1.523 orang meninggal dunia.(*)