Longsor di Subulussalam

Dilanda Puluhan Kali Longsor, Jalan Nasional di Subulussalam Rusak Hampir Satu Kilometer

1 Km badan jalan nasional Subulussalam arah Medan dan Singkil rusak dan amblas akibat bencana tanah longsor yang terjadi selama empat bulan terakhir

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Material longsor yang menimbun badan jalan nasional Aceh-Medan, Sabtu (15/2/2020) di kawasan Kedabuhen, Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Sedikitnya sekitar satu kilometer badan jalan nasional Subulussalam arah Medan dan Singkil rusak dan amblas akibat bencana tanah longsor yang terjadi selama empat bulan terakhir.

Hal itu disampaikan Iwan, Kepala PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kepada Serambinews.com Sabtu (15/2/2020).

 Menurut Iwan, cuaca ekstrem berupa yang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya sejak tiga bulan terakhir menyebabkan longsor dan pohon tumbang di wilayah kedabuhen Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.

Longsor, kata Iwan, juga melanda jalan nasional Subulussalam arah Lipat Kajang, Kabupaten Aceh Singkil menuju Tapanuli, Sumatera Utara.

”Longsor kerap terjadi terutama di wilayah Kedabuhen, Jontor dan Lae Ikan, Subulussalam,” kata Iwan.

Viral Video Ibu-Ibu Berjoget di Dalam Masjid

Dikatakan, untuk jalan nasional Subulussalam arah Sidikalang, Sumatera Utara longsor menyebabkan amblasnya bahu jalan di sejumlah titik.

Secara rinci disebutan, bahu jalan yang amblas akibat longsor meliputi KM 609+100 dan KM 612+100.

Longsor tebing terjadi di  KM 608+800, KM 609+400, KM 611+200, KM  616+800, KM  614+900 dan KM 612+750. Ini, lanjut Iwan belum termasuk yang longsor sedang.

Sementara bahu jalan yang amblas juga terjadi di jalan nasional arah Singkil. Di sana terdapat sejumlah titik seperti KM 609+550, KM  614+900, 618+400 dan KM 620+900.

Lalu, kerusakan terjadi di jembatan Lae Petal KM 616+900. Di sana terjadi lubang aprit jembatan dibawa air sungai besar sehingga mengalami kerusakan.

“Akibat amblas bahu jalan dibeberapa titik di perkirakan lebih kurang 0,7 km tersebar di Kota Subulussalam dan Aceh Singkil,” ujar Iwan beberapa waktu lalu

BREAKING NEWS - Jalan Nasional Aceh-Medan di Subulussalam Kembali Longsor

Sementara untuk peristiwa tanah longsor di sepanjang jalan nasional selama sebulan terakhir sudah terjadi puluhan kali.

Peristiwa bencana longsor di lintasan jalan nasional Aceh-Medan.

Longsor ini terjadi di kawasan Kedabuhen, Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamtan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Selain tanah longsor, hujan yang saban hari melanda Kota Subulussalam memicu amblasnya bahu jalan di lintasan Kedabuhen.

Dikatakan, sejauh ini ada beberapa titik bahu jalan amblas dengan panjang 15 sampai 100 meter.

Sementara  pohon tumbang terjadi di enam titik.

Sedangkan bencana di wilayah Aceh Singkil terjadi di enam titik dan satu jembatan lain di Lae Petal.

”Longsor di Subulussalam puluhan kali, kemudian pohon tumbang dan bahu jalan amblas hingga oprit jembatan,” kata Iwan.

 Istri Plt Gubernur Aceh Tinjau Rumah Penerima RTLH di Aceh Selatan

Lataran itu Iwan menyampaikan imbauan bagi para pengendara yang melintas khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Lokasi ini, salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan.

Sebab di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan lebat.

Iwan mengatakan pihaknya memang terus stanby untuk mengantisipasi bencana longsor, pohon tumbang termasuk banjir.

Menurut Iwan, sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam.

Berdasarkan datanya PJN wilayah II lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara. Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan.

“Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulussalam,” terang Iwan

Tingkatkan Layanan Haji, Kantor Imigrasi Takengon “Singah Ku Kampung”

Pada bagian lain Iwan menjelaskan, jalur nasional Aceh-Medan via Subulussalam di Jontor dan Lai Ikan itu rawan longsor lantaran sepanjang jalan berada di lereng pebukitan dan tanahnya labil serta.

Sementara di sisi sebelah kanan arah Medan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter.

Menurut Iwan, hampir tiap hari hujan deras terus di Subulussalam, ada beberapa titik bukit-bukit yang rawan longsor dan menimbun jalan.

Ditambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras akhir-akhir ini memicu tebing tanah pegunungan Lae Ikan labil dan rawan longsor.

Longsor kerap terjadi pada sore menjelang maghrib hingga tengah malam.

Karena itu, para pengguna jalan diminta lebih waspada dan apabila hujan lebat mengguyur disarankan agar tidak memaksa melintas karena dikuatirkan terjadi longsor.

Ini Penjelasan Polisi Soal Ayah Tenggelam Saat Menolong Anaknya di Aceh Utara

Pihak PJN Wilayah II, sendiri menurut Iwan tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana di sana.

”Tapi kita terus mengimbau warga yang sedang melakukan perjalanan dari Aceh ke Medan atau sebaliknya agar berhati-hati saat melintas di kawasan Lae Ikan-Pakpak Bharat karena sangat rawan longsor apalagi musim hujan seperti sekarang,” imbau Iwan.

Pantauan Serambinews.com hujan dengan intensitas tinggi terus  mengguyur wilayah Subulussalam selama dua bulan terakhir ini bahkan pada malam hari.

Cuaca di Subulussalam saban sore diselimuti awan hitam yang diiringi guyuran hujan berpertir serta angin kencang.

Para pengguna jalan yang biasa melintas dari arah Subulussalam menuju Pakpak Bharat dan Sidikalang, Sumatera Utara maupun sebaliknya juga diimbau berhati-hati.

Pendaftaran Akun LTMPT Tahap 2 Dimulai 17 Februari, Khusus untuk yang Ikut UTBK dan SBMPTN

Pasalnya, ruas jalan yang menghubungkan Aceh-Medan tersebut rawan terjadi tanah longsor saat curah hujan masih cukup tinggi. 

Seperti diberitakan, Kota Subulussalam hingga kini masih dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras dan petir termasuk angin kencang terutama petang dan malam hari sehingga tak jarang memicu bencana alam pohon tumbang dan longsor.

Bencana terkini terjadi, Sabtu  (15/2/2020) kawasan Kedabuhen Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan. Kondisi ini membuat lalu lintas di Jalan Nasional Aceh -Medan sempat macat.

Satu jam kemudian, material tanah longsor yang menimpa jalur nasional Aceh-Medan, Sumatera Utara di kawasan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam berhasil dibersihkan mulai dibersihkan.

VIDEO - Skuad Persiraja Banda Aceh Latihan Fisik di Mata Ie

Puluhan kendaraan yang dari Aceh menuju Medan Sumatera Utara maupun sebaliknya yang sempat terjebak di lokasi longsor mulai bergerak.

Pantauan Serambinews.com di lapangan, material longsor yang menimpa badan jalan nasional dibersihkan dengan menggunakan alat berat milik PJN.

Kebetulan, alat berat juga sedang membersihkan material longsor yang terjadi, Jumat (14/2/2020) malam.

Pasalnya, tengah malam tadi longsor juga menimpa badan jalan nasional dan melumpuhkan lalulintas di sana. (*)

Jalan Nasional Aceh-Medan di Subulussalam Longsor, Ini Titik Rawan yang Harus Diwaspadai Pengendara

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved