Kolam Mata Ie

Kawasan Banda Aceh Hujan Lebat, Kolam Mata Ie Kembali Dipenuhi Air

Sulaiman menjelaskan, meskipun sumber air baku untuk PDAM Tirta Montala sudah normal seperti sediakala.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR
Suasana kolam Mata Ie yang sudah terisi air, Sabtu (15/2/2020). 

Sulaiman menjelaskan, meskipun sumber air baku untuk PDAM Tirta Montala sudah normal seperti sediakala.

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

Serambinews.Com, BANDA ACEH – Setelah sempat mengalami kekeringan selama beberapa hari terakhir akibat musim kemarau.

Akhurnya sumber mata air Mata Ie, Aceh Besar kembali terisi penuh.

Hal itu karena hujan lebat yang melanda wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar pada, Sabtu (15/2/2020).

“Alhamdulillah air kembali memenuhi kolam Mata Ie, jadi ini suplai air sudah kembali normal seperti biasanya,” ujar Direktur PDAM Tirta Mountala, Sulaiman kepada Serambi kemarin.

Sulaiman menjelaskan, meskipun sumber air baku untuk PDAM Tirta Montala sudah normal seperti sediakala.

Namun membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk proses normalisasi di jaringan pipa.

Belum Lolos Verifikasi, Rumput dan Lampu Stadion Harapan Bangsa Jadi Catatan

Sakit Maag Sejak Kecil, Aktris Ini Berulang Kali Masuk IGD

Mulan Jameela Jadi Nyonya Ahmad Dani & Anggota DPR RI, Tetangga Ungkap Kelakuan Aslinya

Karena selama ini, banyak jaringan pipa yang kosong akibat kurang pasokan air. Dalam beberapa hari terakhir ada sekitar tiga ribu pelanggan yang mengalami gangguan secara acak.

Ia menjelaskan, jika dalam beberapa hari kedepan hujan masih mengguyur wilayah ini. Maka debit air di Mata Ie akan etrus naik hingga seprti hari biasanya.

Sehingga PDAM Tirta Mountala dapat berproduksi maksimal sesuai ambang batasnya, yaitu 160 liter/detik.

Sebelumnya diberitakan, Musim kemarau panjang yang melanda Aceh menyebabkan debit air Mata Ie, Aceh Besar terus menurun. Akibatnya, produksi air bersih PDAM Tirta Mountala Aceh Besar juga menurun dan suplai air ke ribuan pelanggan juga terganggu.

Jumlah produksi juga menurun, biasanya mampu berproduksi 160 liter/detik, kini turun berkisar 100 liter/detik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved