Berita Sabang
Angka Kemiskinan di Sabang Terus Menurun, Ini Kata Kepala Bappeda
Program para pimpinan daerah ini telah berkontribusi langsung dalam mengurangi beban masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.
Program para pimpinan daerah ini telah berkontribusi langsung dalam mengurangi beban masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sabang, Faisal ST MT, mengatakan, angka kemiskinan di Kota Sabang terus menurun dari tahun ke tahun.
“Penduduk miskin di Kota Sabang terus menurun dalam 2 tahun terakhir.
Dari 17,66 persen penduduk miskin pada tahun 2017, turun menjadi 16,31 persen pada tahun 2018.
Pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan menjadi 15,6 persen.
Ini berdasarkan Survei sosial ekonomi nasional (Susenas), yang melihat kepada garis kemiskinan makro, didasarkan pada pemenuhan makanan dan non makanan,” katanya.
• Waspadai, Jaga anak-anak Anda Aman dari Tantangan Skullbreaker TikTok
• Kisah Nafsul Mahasiswa Umuslim Bireuen Bercerita dari Negeri Sakura Jepang, Ini Sederet Prestasinya
• Ratusan PNS Aceh Singkil Naik Pangkat, SK-nya Dibagikan Serentak
Beberapa program yang selama ini diimplementasikan oleh Wali Kota Sabang, Nazaruddin S.I.Kom bersama Wakil Wali Kota Sabang, Drs. H. Suradji Junus.
Program para pimpinan daerah ini telah berkontribusi langsung dalam mengurangi beban masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dia menjelaskan, garis kemiskinan tersebut berdasarkan pemenuhan kebutuhan makanan dan non makanan.
Untuk makanan maka setiap orang harus memenuhi kebutuhannya 2.100 kalori per harinya.
Sedangkan non makanan kebutuhan pengeluaran minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Kata dia, garis kemiskinan di Sabang pada 2019 mencapai Rp 563.100 per kapital per bulannya.
Angka ini tertinggi kedua di Aceh setelah Kota Banda Aceh.
Hal ini menunjukkan harga-harga di Sabang cenderung tinggi, dibandingkan dengan kab/kota lain.
"Misalnya harga konsumsi di Sabang seperti harga ikan, harga nasi bungkus, dan lain-lain.