Ayah Siram Anak Tiri dengan Air Panas, Nuraini Sudah Dua Pekan Tak Bersekolah

Nuraini (10) bocah asal Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara sampai Selasa (18/2/2020) sore belum bisa mengikuti

Editor: bakri
SERAMBI/JAFARUDDIN
Nuraini bersama adiknya di Desa Kota Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara hingga kemarin belum sekolah setelah kejadian penyiraman air panas oleh ayah tirinya. Foto direkam Selasa (18/2/2020). 

Nuraini (10) bocah asal Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara sampai Selasa (18/2/2020) sore belum bisa mengikuti proses belajar di sekolahnya. Yakni, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Aceh Utara. Dua pekan sebelumnya, Nuraini tak bisa sekolah karena  sakit. Namun, setelah sembuh, bocah malang ini kembali mengalami perlakuan sadis dari ayah tirinya.

Ayah tiri itu bernama Ismail alias Zulfikar (32), warga Desa Kota Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye asal dari Baktiya. Punggung Nuraini disiram dengan air panas oleh ayah tirinya saat ia sedang tidur telengkup menjaga adiknya yang berumur lima bulan pada Rabu (13/2/2020). Akibat kejadian itu, kulit bagian punggung Nuraini melepuh sehingga menimbulkan luka.

Lalu, orang tuanya membawanya ke Puskesmas Tanah Jambo Aye untuk mendapat pertolongan medis. Pascakejadian itu, Nuraini mengalami kesakitan karena pada bagian punggungnya, sehingga harus tidur telungkup atau menyamping. Kini, ayah kandung korban sudah melaporkan Ismail ke pihak berwajib.

Kini, ayah tiri Nuraini sudah menjadi buronan Polres Aceh Utara. “Tiap harinua, ia sekolah sore mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Tapi tadi sore sudah pergi bersama ibunya. Dia belum sekolah sampai hari ini,” ungkap bibi korban, Jumiati (30) kepada Serambi, Selasa (18/2/2020) sore. Nuraini selama ini tinggal bersama ibunya di bantaran Sungai Tanah Jambo Aye.

Sementara Kepala Dusun I Kota Pantonlabu, Amiruddin kepada Serambi menyebutkan, ibu korban termasuk salah satu warga yang miskin di gampong. Sebelumnya ibu korban, Kamariah bekerja mencari upah dengan mencuci pakaian warga di kawasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk membantu pendidikan anaknya, dan kebutuhan sehari-hari.(jaf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved