Berita Subulussalam
Harimau Sumatera Masih Berkeliaran di Subulussalam, Sapi Lari Hingga Dievakuasi ke Luar Kebun
Informasi terbaru, seekor sapi ternak milik warga lari terbirit-birit hingga ke depan rumah penduduk untuk menghindari terkaman harimau.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Informasi terbaru, seekor sapi ternak milik warga lari terbirit-birit hingga ke depan rumah penduduk untuk menghindari terkaman harimau.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) hingga kini masih berkeliaran.
Tepatnya di dekat pemukiman penduduk serta areal perkebunan di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Informasi terbaru, seekor sapi ternak milik warga lari terbirit-birit hingga ke depan rumah penduduk untuk menghindari terkaman harimau.
Bahkan, kini, sapi-sapi itu kabarnya mulai dievakuasi ke luar perkebunan karena dikhawatirkan jadi santapan harimau.
Malim, warga Singgersing menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Kamis (20/2/2020).
• Lokasi Pengembalian Anak Aceh yang Dibawa Kabur Pengasuh di Malaysia Disepakati, Ini Tempatnya
Menurutnya, hingga kini harimau sumatera masih berkeliaran di pemukiman penduduk.
Aksi kawanan harimau itu kini menyasar ternak warga yang dipelihara di areal perkebunan sawit dekat pemukiman penduduk.
”Kemarin sampai lari sapinya ke depan rumah warga. Padahal biasa kandangnya di kebun sawit,” ujar Malim.
Sebelumnya, Jakarsi, seorang tokoh pemuda dan Ketua Badan Permusyawaratan Kampong (BPK) Desa Singgersing kepada Serambinews.com, Selasa (18/2/2020) mengatakan harimau masih terlihat di kampung mereka.
Bahkan, kata Jakarsi, pascaditurunkannya paranormal atau pawang harimau oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam, hewan bertaring itu kembali muncul ke Desa Singgersing.
• Setelah Cedera, Husnuzhon Kembali Berlatih Bersama Persiraja, September Absen karena Bela TNI AD
”Jejak terakhir kami temukan dekat dengan sekolah dasar, dia muncul malam setelah ada pawang membuat rajah di lokasi jejaknya,” kata Jakarsi.
Lebih jauh dikatakan, lokasi jejak harimau terakhir berada sekitar 120-an meter dari areal SDN Singgersing.
Karena itu para murid di sekolah tersebut mulai ketakutan.