Grow With Google
Donasi 1 Juta USD, Google Latih 22.000 Guru dan 2 Juta Murid Indonesia Berpikir Seperti Komputer
Google.org mendonasikan bantuan sebesar 1 juta Dolar Amerika Serikat, untuk pelatihan 22 guru dan 2 juta murid di Indonesia.
Penulis: Safriadi Syahbuddin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Sebanyak 140 guru dan lebih dari 5.000 murid mengikuti pelatihan cara berpikir komputasional dan penerapan keterampilan digital.
“Menjadi pengguna teknologi yang terampil, baik, dan beretika saja tidak cukup. Kita perlu menumbuhkan kemampuan berpikir komputasional anak sejak dini, agar suatu hari ia dapat menjadi pencipta produk-produk digital, atau ilmuwan yang mumpuni di bidang komputasi,” kata Dr Inggriani Liem, Ketua Bebras Indonesia.
Bebras dimulai di Lithuania pada tahun 2003 dan sekarang menjalankan program-programnya di 55 negara.
Mereka berusaha menantang para murid untuk tidak hanya menghafal dalam belajar dan menjadi lebih ingin tahu dan berpikir secara kritis. Bebras hadir di Indonesia berkat upaya beberapa orang edukator, termasuk Dr Inggriani Liem dari STEI Institut Teknologi Bandung.
Gerakan Pandai yang akan melibatkan 40 Perguruan Tinggi Biro Bebras Indonesia, 22.000 guru, dan dua juta siswa ini akan merupakan gerakan yang menjadikan guru berbagai bidang pelajaran sebagai guru penggerak yang akan mengajarkan mata pelajarannya dengan berbudaya digital.
Gerakan ini merupakan titik awal bagi anak-anak Indonesia untuk menjadi SDM unggul yang akan membawa Indonesia maju di dunia digital.
Selain itu, pada acara peluncuran Grow with Google Indonesia, Google juga mengumumkan beberapa program yang akan dilakukan.
• 11 Tempat Ini Ternyata Tak Bisa Terlihat Lewat Google Earth, Ada Kota Rahasia hingga Penjara
Pertama, perluasan program pengembangan keterampilan digitalnya bagi UKM dan kaum perempuan ke 19 lokasi di 17 kota.
Kelas-kelas Gapura Digital dan Women Will akan dibuka di Banda Aceh, Samarinda, Pontianak, Pekanbaru, dan Kupang pada bulan April ini.
Berikutnya, peluncuran empat pelajaran singkat hasil kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pajak dan CITA di Google Primer.
Google Primer adalah aplikasi belajar mandiri yang memiliki 127 pelajaran dalam bahasa Indonesia.
Di aplikasi ini, para wiraswastawan dapat belajar cara mengelola keuangan dan memahami kewajiban pajak mereka.
Terakhir, enerimaan 300 warga Indonesia sebagai angkatan pertama Bangkit, yaitu program pendidikan machine learning selama enam bulan di akademi yang didirikan oleh Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.
Dari angkatan pertama ini, lebih dari 25%-nya adalah perempuan dan 55%-nya berasal dari kota kecil.
Grow with Google adalah sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi semua orang, seiring dengan semakin berkembangnya perekonomian digital.(*)