Berita Bireuen

Presiden Jokowi Berkunjung ke Aceh. Tahukah Anda Kenapa Aceh Dijuluki 'Serambi Mekkah'?

Presiden Joko Widodo mengunjungi Aceh menghadiri acara kenduri kebangsaan, Sabtu (22/2/2020) yang diadakan di Sekolah Sukma Bangsa Bireuen.

Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Drama kepahlawanan Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien. 

Presiden Jokowi Berkunjung ke Aceh. Tahukah Anda Kenapa Aceh Dijuluki 'Serambi Mekkah'?  

Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Presiden Joko Widodo mengunjungi Aceh menghadiri acara kenduri kebangsaan, Sabtu (22/2/2020) yang diadakan di Sekolah Sukma Bangsa Bireuen. 

Kenduri kebangsaan tersebut digelar sebagai semangat keindonesiaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. 

Selain itu Jokowi akan meninjau pembangunan jalan tol Banda Aceh - Sigli. 

Ada yang menarik dengan Aceh, selain wisata dan kulinernya, yakni identitas ‘Serambi Mekkah’ julukan tersebut memang sudah lama disematkan kepada Aceh karena mayoritas rakyat Aceh beragama Islam. 

Lalu, mengapa julukan ‘Serambi Mekkah’ tersebut bisa diberikan kepada Aceh? simak penjelasannya berikut ini. 

Dua Ruko di Simpang Tiga Redelong Bener Meriah Ludes Terbakar, Begini Kejadiannya

10 Ekor Sapi Dimasak Menu Kuah Beulangong di Sukma Bireuen, Begini Cita Rasanya

Mobil Damkar Terbalik di Bireuen, Ini Tiga Korban Kecelakaan, Begini Kondisi Mereka

Sejarah

Pada kitab Bustanul Salatin tertulis ‘Banyaklah negeri yang di bawah angin dan atas angin kita melihat, di istana segala raja-raja besar, tiada seorang jua pun seperti perintah majelis Duli Hadahrat tuan kita ini. Sesungguhnya negeri Aceh Darussalam ini Serambi Mekkah Allah Yang Maha Mulia. 

Hubungan Aceh dengan Mekkah sangat erat, karena peradaban Aceh (Samudera Pasai) yang dibangun Syarif Mekah karena adanya perintah Rasulullah. 

Selain itu, Aceh menjadi pusat belajar ilmu rukun haji dan menjadi tempat persinggahan bagi setiap jamaah haji Asia Tenggara.  

Julukan ‘Serambi Mekkah’ sangat berkaitan dengan adanya proses belajar ibadah haji dan lokasi Aceh sebagai pusat jalur pelayaran internasional.  

Snouck Hurgronje agen dari Belanda dalam tulisannya membuat penjelasan mengenai kondisi Aceh ketika menjadi pusat persinggahan sebelum berangkat ke tanah suci. 

“Aceh merupakan tempat persinggahan yang megah bagi jamaah haji nusantara, masyarakat Aceh saat itu menyebut negerinya dengan penuh rasa bangga sebagai pintu gerbang tanah suci,” dalam buku The Acehnese yang diterbitkan tahun 1906. 

Ribuan Pelajar Sambut Presiden Jokowi di Bireuen

KPK Hentikan 36 Perkara Tanpa Sepengetahuan Dewan Pengawas, Padahal Sudah Tahap Penyelidikan

Selain proses ibadah haji yang melibatkan Aceh, karena adanya  Jami’ah Baiturrahman (Universitas Baiturrahman) yang lengkap dengan berbagai fakultas. Para mahasiswa yang menuntut ilmu di Aceh datang dari berbagai penjuru dunia. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved