Aksi Sosial

Lima Pasien Penderita Bibir Sumbing di Abdya Batal Operasi, Ini Penjelasan Panitia

Kelima pasien yang sudah mendaftar untuk operasi gratis bibir sumbing yang dilaksanakan oleh Polres Abdya itu, karena mereka tidak hadir hingga batas

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAT SAPUTRA
Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK bersama istri dan panitia meninjau pelaksanaan operasi bibir sumbing gratis yang dilaksanakan oleh Polres Abdya, Sabtu (22/2/2020) di ruang operasi RSUTP. 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Lima dari 27 pasien yang menderita bibir sumbing di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) batal dioperasi oleh tim dokter, Sabtu (22/2/2020) di RSU Teungku Peukan.

Kelima pasien yang sudah mendaftar untuk operasi gratis bibir sumbing yang dilaksanakan oleh Polres Abdya itu, karena mereka tidak hadir hingga batas waktu yang ditentukan oleh panitia.

Padahal, program semyum bersama Kapolres Abdya yang bekerjasama dengan smile train, PMI Abdya, IDI Abdya, dan RSUTP itu, tidak dipungut biaya.

Sekretaris Panitia, dr Suherdy SpPD membenarkan, lima dari 27 pasien yang menderita bibir sumbing batal dioperasi oleh tim dokter, karena tidak hadir saat operasi dilaksanakan.

"Iya, 22 pasien yang kita operasi, lima orang lain, tidak hadir, padahal dari kemarin, sampai hari ini, kita masih menunggu kedatangan mereka, namun tidak datang," ujar dr Suherdy SpPD.

dr Edo sapaan dr Suherdy menyebutkan, tidak datangnya lima pasien itu, disebabkan beberapa faktor yaitu, dua orang sakit, dan tiga pasien lainnya tidak hadir.

"Ya dua orang sakit itu, masih bayi. Sementara tiga orang lain, tidak hadir, mungkin masih berumbuk dengan keluarga," ungkapnya.

Ia menyebutkan, dalam operasi binir sumbing yang dilaksanakan di RSUTP itu, menurunkan dua dokter spesialis bedah plastik dari Banda Aceh, yakni dr Muhammad Jailani SpBP RE-(K) dan dr Mirna Sari SpBP.

"Ya, pasien yang dioperasi ada yang masih bayi, anak-anak, remaja, bahkan sampai orang tua yang sudah berumur 50 tahun lebih," sebutnya.

Para pasien itu, katanya, berasal dari berbagai kecamatan, 3 pasien berasal dari Kecamatan Babahrot, 4 dari Kuala Batee, 2 Dari Jeumpa, 3 dari Kecamatan Susoh, dari Kecamatan Blangpidie 1 orang, dari Kecamatan Setia 2 orang, Tangan-Tangan 2 orang, dari Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil masing-masing satu orang.

"Selain dari Abdya, ada beberapa pasien lainnya, berasal dari Kabupaten Aceh Selatan," sebutnya.

Menurutnya, cacat bawaan bibir sumbing dan langit-langit, bisa mengenai siapa saja tanpa terkecuali.

"Pengetahuan tentang penanganan bibir sumbing perlu sekali dipahami, agar orang tua dan keluarga terbuka mencari pertolongan untuk anaknya," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved