Berita Abdya

Bayi Kembar Tiga di  Abdya Berumur 19 Hari, Orangtua Kewalahan Penuhi Asupan Susu

“Jika satu terjaga dan menangis meminta ASI, tidak lama kemudian dua lainnya terbangun dan menangis,” kata Suharbi.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
Foto: Ruhama
Bayi laki-laki kembar tiga dari pasangan Suharbi dan Ny Deliana, warga Dusun Sepakat, Gampong Drien Jaloe, Tangan-Tangan, Abdya, terlihat sehat setelah menjalani persalinan di Rumah Bidan Ruhama, Jumat (7/2/2020). Ketiga bayi diberi nama, Muhammad Zahid Al-Mubaraq, Muhammad Ziyad A-Mubaraq, dan Muhammad Zayyan Al-Mubaraq. 

“Jika satu terjaga dan menangis meminta ASI, tidak lama kemudian dua lainnya terbangun dan menangis,” kata Suharbi.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Bayi kembar tiga dari pasangan Suharbi (32) dan Ny Deliana (24), warga Dusun Sepakat, Gampong Drien Jaloe, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sudah berumur 19 hari pada Selasa (25/2/2020).

Ketiga bayi berjenis kelamin laki-laki  tersebut, lahir secara normal  di tempat Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ruhama di Desa Padang Bak Jeumpa, Kecamatan Tangan-Tangan, Jumat (7/2/2020) siang, sekitar pukul 13.31 WIB.   

Berat badan  ketiga bayi ketika lahir di bawah 2,5 kg.

Kemudian, dibawa menjalani observasi dalam incubator di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) perawatan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSU-TP) Abdya. 

Setelah menjalani perawatan selama lima hari, bayi kembar tiga itu diperbolehkan untuk dibawa pulang pada Selasa (11/2) siang lalu.

Tiba di rumah, bayi kembar tiga itu langsung disambut antusias oleh sanak famili dan tetangga yang telah menunggu.

Diduga Akibat Tanjakan di Jembatan Box Culvert, Warga asal Abdya Alami Laka Tunggal di Blangkejeren

Ny Deliana berjuang keras merawat ketiga buah hatinya yang masih bayi, seperti menyusui (ASI), memandikan, dan menggantikan popok.

“Memandikan dibantu kakak, ada juga beberapa tetangga datang membantu mengganti popok,” kata Suharbi, ayah dari bayi kembar tiga itu kepada Serambinews.com, Selasa (25/2/2020).

Ayah yang bahagia ini juga menjelaskan kalau istrinya, Ny Deliana sering tidak tidur sampai pagi karena bayi sering menangis minta asupan ASI.

“Jika satu terjaga dan menangis meminta ASI, tidak lama kemudian dua lainnya terbangun dan menangis,” kata Suharbi.

Tapi, sang ibu tetap sabar menyusui ketiga bayinya, meskipun belum tidur sampai subuh.

Asupan ASI untuk ketiga bayi diakui tidak cukup, sehingga harus dibantu susu.

Suharbi yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan umum jenis L-300 dengan penghasilan terbatas, tentu kewalahan memenuhi asupan susu untuk sang buah hati.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved