Harimau Mangsa Ternak
Harimau Muncul Lagi ke Permukiman Warga, Polisi Patroli Hingga ke Tepi Hutan
Aparat kepolisian sektor Sultan Daulat pun dilaporkan turun langsung dengan senjata laras panjang patroli untuk menghalau binatang buas tersebut.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kanan harimau sumatera hingga kini masih berkeliaran ke permukiman masyarakat di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam seperti yang terjadi, Selasa (25/2/2020) malam ini.
Aparat kepolisian sektor Sultan Daulat pun dilaporkan turun langsung dengan senjata laras panjang patroli untuk menghalau binatang buas tersebut.
Informasi yang diterima Serambinews.com, harimau muncul selepas shalat maghrib antara pukul 19.00 WIB - 21.00 WIB tadi.
Ini memang sudah menjadi jadwal rutin harimau yang muncul ke permukiman penduduk saban malam.
Bahkan saat muncul tadi, harimau itu sangat dekat dengan rumah warga.
Sang harimau dikabarkan menyasar ternak sapi milik Rama yang berada di dekat rumahnya.
Padahal tak jauh dari lokasi Rama sedang berada di dekat kandang ternak.
Seketika sapi melompat ketakutan hingga berhamburan keluar kandang kala raja hutan itu menerkam salah seekor ternak milik Rama.
Untuk mengusir harimau yang berada dekat dengan rumahnya, Rama pun menakuti seraya memukul drum.
Ternak sapi milik Rama berhamburan lari menghindari terkaman harimau hingga ke depan rumah penduduk.
Satu dari delapan ekor sapi milik Rama terluka akibat terkaman harimau. Kini warga Desa Singgersing mengaku makin ketakutan.
Pasalnya harimau tersebut saban malam terus masuk ke permukiman warga."Sekarang memang yang disasar ternak tapi ini bukan berarti aman bagi warga. Orang dewasa aja ketakutan bagaimana dengan anak-anak kami.
Maka itu kami minta BKSDA Subulussalam segeralah atasi harimau itu. Jangn tunggu ada manusia yang jadi korban," kata warga.
Masyarakat di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam sampai sekarang masih dalam kecemasan akibat teror harimau sumatera yang berkeliaran hingga ke permukiman penduduk.