Leap Year Hanya Ada 4 Tahun Sekali, Simak 7 Fakta dan Sejarah Tahun Kabisat
Dalam tahun kabisat, akan terdapat 1 hari tambahan atau ekstra atau kalkulus yang ditambahkan ke akhir bulan tersingkat yaitu pada bulan Februari.
Perhitungan untuk menentukan tahun kabisat ini didiskusikan oleh 3 kaisar Romawi, satu paus beserta belasan Astronom.

Tahun Kabisat (timeanddate.com)
Pada negara-negara lain, tahun kabisat ini disebut juga dengan Leap Year.
Leap yang berarti lompatan dalma bahasa Indonesia ini dimaksudkan karena jumlah hari yang lompat.
Dalam beberapa negara, tahun kabisat ini dirayakan dengan adanya sebuah festival.
Di Kota Anthony, Texas, hingga Amerika Serikat selalu merayakan tahun kabisat atau Leap Year dalam 4 tahun sekali.
Dilansir dari mnn.com, berikut ini terdapat 7 fakta di tahun kabisat yang tidak terduga:
1. Perputaran bumi

Ilustrasi Perputaran Bumi (ISTIMEWA)
Bumi berputar membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45 detik - untuk berputar sekali mengelilingi matahari.
Namun, kalender Gregorian yang kita andalkan hanya memiliki 365 hari, jadi jika kita tidak menambahkan satu hari ekstra ke bulan terpendek kita setiap empat tahun, kita akan kehilangan hampir enam jam setiap tahun.
2. Tahun kabisat diperkenalkan oleh Julius Caesar dan Paus

Ilustrasi Fakta tahun Kabisat (Foto: William Holmes Sullivan (1836-1908) [Domain publik] / Wikimedia Commons)
Julius Caesar memperkenalkan tahun kabisat pertama sekitar 46 SM, namun ini masih diperbaharui karena kalender Juius terdapat perhitungan yang kurang tepat.
Paus Gregory XIII memperkenalkan kalender Gregoriannya lebih dari 1.500 tahun kemudian.