Pengakuan Wali Murid yang Ngamuk di Pesantren, Marah Sudah Dua Kali Anaknya Dikeluarkan

Setelah dikeluarkan pertama kali, kemudian dimasukkan lagi ke pesantren. Saat itu, anaknya juga sudah ikut simulasi ujian.

Editor: Faisal Zamzami
Dok Facebook @videoviralfb
Video viral wali murid datang ke pesantren dan memarahi guru. (Dok Facebook @videoviralfb) 

SERAMBINEWS.COM, PEKANBARU - Wali murid mengamuk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mujtahadah Pekanbaru, Riau, karena tidak terima anaknya dikeluarkan viral di media sosial.

Dalam video yang beredar luas tampak seorang pria memarahi ustaz dan pengurus ponpes.

Bapak tersebut bernama Hendrizal.

Saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, dia mengakui marah karena anaknya dikeluarkan dan tidak diperbolehkan ikut ujian akhir.

"Awalnya anak saya diperbolehkan ikut ujian dan dibikin surat-suratnya.

Tapi gara-gara 25 orang anak (santri) kabur dari pondok, dikeluarin anak saya lagi," akui Hendrizal, Kamis (5/3/2020).

 Hendrizal juga mengaku faktor lain yang membuat dia sangat marah, karena anaknya yang berinisial BR kelas 12 Madrasah Aliyah (MA) sudah dua kali dikeluarkan dari pesantren.

Setelah dikeluarkan pertama kali, kemudian dimasukkan lagi ke pesantren.

Saat itu, anaknya juga sudah ikut simulasi ujian.

"Saat simulasi ujian, tahu-tahu ada permasalahan anak yang lain dikeluarkan juga anak saya. Kan lucu. Di situ saya marah," kata Hendrizal.

Dia juga menyayangkan video dia mengamuk viral di media sosial.

Padahal, kata dia, permasalahan itu sudah dimediasi.

"Masalah ini sudah selesai dan anak saya sudah diperbolehkan ujian sama Kemenag (Kementerian Agama Pekanbaru).

Tahu-tahu keluar video ini. Kan gak manusiawi yang menyebarkan video ini.

Saya tidak ada masalah lagi sama pondok," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved