Fakta Baru Soal Corona, Tak Lebih Bahaya Dibanding Flu Musiman, Tanaman Herbal Disebut Jadi Obat
Tak seperti saat virus ini pertama kali muncul pada akhir Desember 2019 lalu. Gejala klinis pengidap Covid-19 kini semakin ringan.
SERAMBINEWS.COM - Merebaknya virus corona kini telah masuk ke Indonesia.
Virus corona awalnya menyebar di Kota Wuhan, China.
Namun kini penyebaran virus corona telah masuk di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia.
Senin 2 Maret 2020 lalu, Presiden Jokowi mengumumkan kasus virus corona pertama di Indonesia.
Seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun positif terpapar virus corona.
Kini kedua pasien telah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Diumumkannya kasus pertama virus corona di Indonesia ini membuat masyarakat panik.
Mereka ramai berburu masker hingga hand sanitizer di sejumlah apotek dan pertokoan.
Fenomena panic buying ini mengakibatkan harga masker dan hand sanitizer melonjak drastis.
Bahkan di beberapa wilayah, masker dan hand sanitizer menjadi langka.
Tak hanya itu, masyarakat juga ramai membeli bahan sembako sebagai bentuk antisipasi kalau stok di toko habis lantaran virus corona menyebar.
Melihat fenomena panic buying ini membuat harga masker dan beberapa bahan sembako melonjak.
Masker, misalnya, yang biasa dijual satu kardus seharga Rp 30.000 hingga Rp 45.000, naik hingga kisaran Rp 350.000 sampai Rp 500.000. Bahkan, untuk tipe tertentu seperti N95, dijual hingga mencapai jutaan rupiah.
Sementara, harga hand sanitizer berukuran 50 ml yang biasanya sekitar Rp 10.000 naik hingga kisaran Rp 35.000 sampai Rp 50.000.
Tingginya permintaan atas kedua benda tersebut muncul karena diyakini keduanya dapat membantu menangkal virus corona masuk ke dalam tubuh. Namun, benarkah demikian?