Fakta Baru Soal Corona, Tak Lebih Bahaya Dibanding Flu Musiman, Tanaman Herbal Disebut Jadi Obat

Tak seperti saat virus ini pertama kali muncul pada akhir Desember 2019 lalu. Gejala klinis pengidap Covid-19 kini semakin ringan.

Editor: Amirullah
boldsky.com
Cara Pencegahan Coronavirus 

Tak sampai di sana, berbagai anggapan lain pun muncul seiring dengan merebaknya virus ini. Berikut beberapa di antaranya:

1. Corona dianggap tak lebih bahaya dibandingkan flu musiman

()

Pasien Virus Corona di Korsel Naik Tajam Jadi 763 Orang, Presiden Naikkan Status ke Level Tertinggi (EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT(YONHAP))

Konsultan Virologi Rumah Sakit Universitas Indonesia, Fera Ibrahim menyatakan, dalam beberapa konteks, virus influenza justru lebih berbahaya dibandingkan virus corona.

"Corona dan influenza memiliki versi yang berbeda, dari keluarga yang berbeda. Kalau dibilang virus corona lebih berat dari pada influenza, belum tentu juga," kata Fera dalam diskusi bertajuk Fakta Virus Corona dan Influenza di RSUI, Depok, Jawa Barat, pada 4 Februari lalu.

Ia mengatakan, corona memiliki varian virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang tidak terlalu berat seperti Covid-19. Sehingga, spektrum penyakitnya pun tidak selalu sama.

Namun, jika rasio kematian dijadikan parameter pembanding kedua virus, resiko kematian virus corona masih terbilang rendah, di angka 2,1 persen.

Sementara, rasio kematian penderita influenza berat berada di kisaran 9-11 persen, dengan 290.000-650.000 kematian dari 3-5 juta kasus influenza berat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menilai, masyarakat seharusnya tidak perlu terlalu khawatir dengan virus ini. Sebab, menurut dia, angka kematian akibat flu musiman lebih tinggi dibandingkan Covid-19.

"Padahal, kita punya flu yang biasa terjadi pada kita, batuk pilek itu angka kematiannya lebih tinggi dari yang ini corona. Tapi, kenapa ini bisa hebohnya luar biasa?" kata Terawan di Kantor Kemenkes, Senin (2/3/2020) lalu.

Sementara itu, dilansir dari The Guardian, banyak pasien yang positif virus ini tidak merasakan gejala yang lebih buruk dibandingkan flu musiman. Namun, tingkat kematian akibat virus baru ini cukup tinggi.

Seorang ekspert dari WHO yang memimpin misi internasional ke China, Bruce Aylward menyatakan bahwa belum ada bukti yang cukup untuk menjelaskan bahwa tingkat kematian virus ini tinggi.

Pada awal keberadaan virus ini menjadi wabah, tingkat kematian yang timbul akibat gejala ringan yang muncul belum terjawab. Namun, jika dilakukan pengujian lebih lanjut, diperkirakan bahwa tingkat kematiannya mencapai 1 persen.

Hal itu membuat Covid-19 sepuluh kali lebih mematikan daripada flu musiman, yang diperkirakan membunuh antara 290.000-650.000 orang per tahun.

2. Masker efektif cegah penularan virus

(
Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved