Takut Diteror KKB Papua, Ratusan Warga Tembagapura Dievakuasi untuk Mengungsi ke Kota Timika
"Dan hingga hari ini, kurang lebih 900 warga kampung yang berada di Distrik Tembagapura telah mengungsi ke Kota Timika," ujar Kapolda Papua
SERAMBINEWS.COM - Setelah mendapat teror dari kelompok kriminal bersenjata ( KKB), sekitar 900 warga Tembagapura terpaksa dievakuasi ke Kota Timika, Papua, Sabtu (7/2/2020).
"Dan hingga hari ini, kurang lebih 900 warga kampung yang berada di Distrik Tembagapura telah mengungsi ke Kota Timika," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, melalui rilis yang diterima, Sabtu.
Sebelumnya, seperti dilansir dari video di Antara, ratusan warga tersebut tampak berkumpul di halaman Polsek Tembagapura, Papua, pada hari Jumat (6/3/2020).
Sebagian besar warga yang mengungsi adalah perempuan dan anak-anak.
Berdasar catatan pada Jumat malam, warga yang mengungsi di Markas Polsek Tembagapura, terdiri dari 100 anak-anak, 370 wanita, dan 320 pria.
"Dari keterangan warga, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat kampung.
Bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal melalui rilis tertulis pada Sabtu (7/3/2020).
Dari keterangan polisi, warga yang mengungsi itu berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, dan Kampung Kimbeli.

Menurut Kamal, sesampainya di Kota Timika dengan menggunakan 13 bus PT Freeport Indonesia, warga akan diangkut menggunakan truk ke kediaman masing-masing.
"Setelah sampai ke Timika mereka akan diantar dengan kendaraan truk yang sudah disiapkan, dan akan mengantar masyarakat hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke Sp5, Sp 12, Kwamki dan daerah lain.
Juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bus disiapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika," jelas Kamal.
Penjelasan Kapolda Papua
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, warga di sekitar Utikini dan Opitawak, Distrik Tembagapura, diungsikan karena takut pada aksi penembakan yang dilakukan KKB.
Menurut Waterpauw, dari keterangan warga, insiden penembakan yang dilakukan KKB semakin sering terjadi di sekitar Distrik Tembagapura.
Selain itu, aparat keamanan TNI-Polri terus memantau keberadaan KKB yang sering menero warga.
"Saat ini KKB dari berbagai wilayah di pegunungan tengah terindikasi berada di sekitar Tembagapura dan melakukan aksi penembakan terhadap aparat keamanan, " kata Waterpauw.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Ratusan Warga Tembagapura Dievakuasi Usai Diteror KKB ", .
Diangkut bis ke Timika

Warga yang mengungsi ke kantor polisi kemudian diverivikasi dengan tanda pengenal.
Lalu mereka dievakuasi ke Kota Timika menggunakan 13 bus PT Freeport Indonesia.
"Setelah sampai ke Timika mereka akan diantar dengan kendaraan truk yang sudah disiapkan, dan akan mengantar masyarakat hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke Sp5, Sp 12, Kwamki dan daerah lain.
Juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bus disiapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika," jelas Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal melalui rilis tertulis pada Sabtu (7/3/2020).
Sebelumnya diberitakan KKB melakukan teror dengan menembaki pos penjagaan TNI-Polri.
Aksi tersebut membuat warga terancam.
Tak hanya itu, mereka juga kesulitan mendapatkan kebutuhan sembako dan layanan kesehatan.
Masyarakat di wilayah pegunungan masih trauma dengan peristiwa November 2017.
Saat itu KKB berhasil masuk dan menguasai kampung mereka.
Akhirnya askes keluar masuk kampung mereka terputus.
"Warga ketakutan karena kehadiran KKSB dari luar Timika masuk ke perkampungan mereka," kata Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan.
KKB Disebut Ancam Gagalkan PON Papua
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkat bicara terkait upaya Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) yang ingin menggagalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ( PON) XX 2020 Papua.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengungkapkan TNI telah mengantisipasi menyusul adanya usaha penggagalan pesta multievent dalam negeri tersebut.
"Kita sudah antisipasi itu," ujar Sisriadi kepada awak media di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Diberitakan, intensitas gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Provinsi Papua selama awal tahun ini terus meningkat.
Aksi penembakan terjadi di beberapa daerah, yaitu di Kabupaten Nduga, Intan Jaya, Mimika, Pegunungan Bintang, dan Keerom.
Menurut Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, ulah KKB memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menggagalkan dua agenda nasional yang akan dilaksanakan di Papua pada tahun ini.
Agenda tersebut yaitu PON dan Pilkada Papua.
Ia juga melihat saat ini antar KKB belum terhubung.
Namun, mereka memiliki kesamaan tujuan sehingga beberapa kelompok melakukan aksi dalam kurun waktu yang singkat.
Masing-masing KKB, sambung Dax, memiliki ego yang cukup tinggi, sehingga beberapa kasus penembakan di Papua selama Februari 2020, terjadi dalam waktu yang berdekatan.
"Mungkin agendanya untuk menggagalkan itu (PON dan pilkada). Belum tentu (antar kelompok) terkoordinasi juga, bisa jadi lebih pada solidaritas antar kelompok saja, jadi di sana bunyi di sini bunyi.
Tentu persaingan diantara mereka tetap ada," kata dia.
Namun, Dax mengakui bila saat ini antar KKB di wilayah pegunungan tengah Papua mulai menurunkan ego mereka dan cenderung mulai berkomunikasi.
Hal ini terlihat dengan bergeraknya beberapa KKB menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Bahkan aksi penembakan di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (2/3/2020) lalu, ia anggap dilakukan oleh kelompok baru yang ingin menunjukan eksistensinya. "
Kalau saya lihat mereka yang di pegunungan tengah nih mulai cair persaingannya, yang di Oksibil ini mau menunjukan eksistensinya," kata Dax.
TNI/Polri akan tetap berusaha menjaga situasi keamanan di Papua kondusif.
Aparat, katanya lagi, akan tetap mengedepankan upaya persuasif dan tetap melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan aksi kriminal.
• Uang Tunai Disebut Bisa Sebarkan Virus Corona, Benarkah? Ini Penjelasan WHO
• Fakta Remaja SMP Bunuh Bocah 6 Tahun: Tak Menyesal, Tiru Adegan Film hingga Misteri Buku Catatan
• Amanat Pak Camat Saat Upacara Bikin Siswa dan Guru Menangis Tersedu, Ini Ternyata yang Disampaikan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Ratusan Warga Tembagapura Dievakuasi Usai Diteror KKB ",