Mubadala Tertarik Investasi Nonmigas di Aceh

Mubadala Holding, sebuah perusahaan milik Kerajaan Abu Dhabi yang bergerak di berbagai bidang termasuk minyak dan gas

Editor: bakri
FOTO/HUMAS PEMERINTAH ACEH
Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT menyerahkan cinderamata kepada CEO Mubadala Petroleum, DR Bakheet Al Katheeri di Abu Dhabi, Dubai, Senin (9/3/2020). 

ABU DHABI - Mubadala Holding, sebuah perusahaan milik Kerajaan Abu Dhabi yang bergerak di berbagai bidang termasuk minyak dan gas, perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup, tertarik memperluas kegiatan investasi di Aceh. Tidak hanya pada sektor migas, tapi juga pada sektor non-migas.

Hal itu diungkap CEO Mubadala Petroleum, Dr. Bakheet Al Katheeri, dalam pertemuan dengan Delegasi Aceh yang dipimpin Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (9/3). “Ini (investasi Mubadala di sektor nonmigas) sebagai bagian dari komitmen investasi Uni Emirat Arab di Aceh,” kata Nova Iriansyah, seperti dilansir Humas Pemerintah Aceh.

Nova mengatakan Mubadala Petroleum, salah satu anak perusahaan Mubadala, adalah pemegang konsesi ekplorasi migas terbesar di Aceh, yang tersebar di blok Andaman I, Andaman II, dan South Andaman, dengan total nilai investasi sekitar USD 500 Juta.

Sebagai salah satu pemain utama di industri migas di Aceh, Plt Gubernur sangat mengapresiasi kegiatan investasi yang dilakukan oleh Mubadala dalam beberapa tahun terakhir. “Hubungan baik antar perusahaan dan masyarakat patut diapreasiasi dan menjadi lesson learnt bagi perusahaan lain dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar,” kata Nova Iriansyah.

Plt Gubernur berharap usaha diversifikasi investasi yg akan dilakukan oleh Mubadala dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh serta membuka lapangan pekerjaan yang baru.

Dalam pertemuan tersebut, CEO Mubadala Petroleum, Dr. Bakheet Al Katheeri menyatakan pihaknya sangat tertarik berinvestasi di bidang nonmigas di Aceh, khususnya di bidang pertanian. "Kami tertarik untuk mendiversifikasi portfolio investasi di Indonesia dengan cara menempatkan dana di sektor pertanian yang ramah lingkungan serta pembangunan infrastruktur dan energi," kata Dr. Bakheet Al Katheeri.

Sebelumnya seperti dilaporkan bahwa Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), 7 hingga 10 Maret 2020 mendatang. Kunjungan itu dilakukan sebagai upaya menjemput komitmen investasi dari UEA ke Aceh, terutama di bidang pariwisata, properti, serta pembangunan infrastruktur dan energi.

Di Abu Dhabi, Nova melakukan pertemuan kehormatan bersama Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei untuk membahas perkembangan lanjutan komitmen investasi UEA ke Aceh. Nova didampingi langsung Dubes Indonesia untuk UEA Husin Bagis.

Turut mendampingi Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam kunjungan tersebut antara lain Kepala DPMPTSP Aceh, Aulia Sofyan, Staf Khusus Gubernur Aceh, Ir. Iskandar, M.Sc. Vice President Bidang Layanan Teknis Pertamina Gas, Iskandar Zulkarnain dan Kepala Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Aceh, Riadi Husaini.(*/mun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved