Banyak Sumur Warga Mengering, Akibat Kemarau Panjang di Aceh Barat

Akibat dilanda kemarau panjang sejak satu bulan terakhir, banyak sumur warga Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, mengering

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/SA’DUL BAHRI
air sumur yang sudah mulai kering dan keruh di Desa Teupin Peuraho, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (10/3/2020) yang diduga terjadi akibat kemarau panjang. 

MEULABOH - Akibat dilanda kemarau panjang sejak satu bulan terakhir, banyak sumur warga Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, mengering. Warga yang mengalami kekeringan memanfaatkan air sungai dan sebagian kecil lainnya menggunakan air PDAM.

"Kekeringan air sumur ini telah terjadi sejak satu bulan terakhir. Untuk mandi, kami memanfaatkan air sungai yang ada di belakang rumah yaitu Krueng Woyla," ungkap Sulaiman (50), warga Teupin Peuraho, Kecamatan Arongan Lambalek kepada Serambi, Selasa (10/3/2020).

Sementara Annisa (40), warga Desa Peribu menyebutkan, tidak ada upaya yang dapat dilakukan selain berdoa kepada Allah agar kemarau cepat berakhir. Sejak kemarau itu, katanya, ia memanfaatkan air PDAM yang mengalir saat pagi dan pada sore hari. Sedangkan pada malam harinya air, ia harus menyiapkan beberapa timba besar untuk menampung air.

Kemarau panjang membuat warga semakin gelisah, apalagi krisis air semakin meluas ke daerah lainnya. Amatan Serambi, keringnya air sumur terjadi di sejumlah desa dalam Kecamatan Arongan Lambalek, dengan ketinggian air rata-rata 10 hingga 30 cm. Air yang tersisa itu pun dalam kondisi keruh, sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh sebagian pemilik sumur.

Camat Arongan Lambalek, Zulkifli yang dikonfirmasi mengaku bahwa banyak sumur milik warganya kini dilanda kekeringan. Hal itu disebabkan oleh kemarau panjang yang melanda daerah itu sejak sebulan terakhir.

Dia menyebutkan, desa yang mengalami kekeringan di antaranya Peribu, Teupin Peuraho, Seuneubok Teungoh, Suak Ie Beuso, Suak Bidok, Pante Meutia, Rimba Langgeh, dan Desa Kubu. Menurutnya, tidak semua sumur warga kering total, tapi sebagian ada yang masih bisa dimanfaatkan.

"Sebagian warga memanfaatkan air sungai, baik untuk mandi maupun keperluan lainnya. Sedangkan sebagian kecil warga memanfaatkan air PDAM seperti di kawasan Desa Peribu. Sejak kemarau panjang, secara umum air sumur terus menyusut," jelas Zulkifli. (c45)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved