Dicky Saputra Ingin Lhokseumawe Miliki Blue Print Sebuah Kota

sekarang ada Dana Otsus tapi tinggal beberapa tahun lagi, setelah itu bagaimana wajah Kota Lhokseumawe pasca Dana Otsus.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: IKL
For Serambinews.com
Dicky Saputra Ingin Lhokseumawe Miliki Blue Print Sebuah Kota 

Dicky Saputra Ingin Lhokseumawe Miliki Blue Print Sebuah Kota

SERAMBINEWS.COM, Lhokseumawe  - Jujur saja, Dicky Saputra bukanlah anggota dewan baru di DPRK Lhokseumawe. Boleh jadi, periode 2019-2024 ini merupakan masa bakti untuk kedua kali bagi politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Sebelumnya, dia pernah menjadi wakil rakyat pada periode 2014-2019.

Keberhasilan ia terpilih untuk kedua kalinya, membuktikan kalau Dicky Saputra merupakan sosok legislator yang dipercaya oleh rakyat. Selain itu, dia sudah bekerja secara baik dan memberikan yang bermanfaat buat warga Lhokseumawe.

CSR Mifa Bantu Pembangunan Infrastruktur Ke Sikundo

BLK Takengon Kembali Latih 212 Warga

Suami dari Syafiana STr Keb ini menceritakan, keinginannya untuk bisa berbuat lebih banyak bagi masyarakat Kota Lhokseumawe, tentu saja menjadi salah satu motivasi bagi dirinya menjadi wakil rakyat. Ternyata, keinginan itu terpenuhi pada tahun 2014 lalu. Di mana bapak satu anak ini mampu terpilih menjadi anggota DPRK periode 2014-2019.

Lima tahun di periode pertamanya, Dicky Saputra sudah bekerja keras untuk kepentingan rakyat. Misalnya, membantu sarana pendidikan, kaum miskin, duafa, hingga berperan aktif dalam pembangunan sarana ibadah seperti balai pengajian, dan lainnya.

Kini, warga Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe kembali menjadi wakil rakyat hingga 2024 mendatang. “Selain akan melanjutkan program membantu masyarakat kecil, saya juga berjuang supaya Lhokseumawe memiliki Blue Print (Cetak Biru) tentang sebuah Kota Lhokseumawe yang miliki arah dan perencanaan pembangunan yang jelas,” tegasnya.

Bung Binder Sebut Persiraja Klub Promosi yang Mengancam, Timnas Dianjur Lirik Kuba, Simak Videonya

Mandiri Syariah Area Aceh Sosialisasikan QRIS

Dicky menilai, dulu Lhokseumawe terkenal sebagai kota petro dolar disebabkan adanya Kilang LNG Arun. Akan tetapi, LNG Arun habis maka sebutan itu selesai. Dan sekarang ada Dana Otsus tapi tinggal beberapa tahun lagi, setelah itu bagaimana wajah Kota Lhokseumawe pasca Dana Otsus. Makanya dibutuhkan blue print yang jelas untuk pembangunan Kota Lhokseumawe yang berkelanjutan.

China Disebut Ambil Organ dari Tahanan Muslim Uighur Untuk Merawat Pasien Virus Corona

Menurutnya, Lhokseumawe memiliki sejumlah potensi besar untuk digarap seperti banyaknya kampus sehingga bisa menjadikan Lhokseumawe sebagai Kota Pendidikan. Dan juga, banyak rumah sakit tentu saja membuka peluang Lhokseumawe sebagai daerah pelayanan kesehatan. Lalu, potensi wisata akan memberi kesempatan bagi Lhokseumawe menjadi kota wisata. "Kami akan terus berjuang dan mendorong Pemko serta pihak terkait supaya Kota Lhokseumawe memiliki blue print,” demikian Dicky Saputra. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved