Karya Inovasi Mahasiswa Disita

Islamic Jammer Karya Mahasiswa UIN Pernah Diminta Produksi Massal, Tak Jadi Karena Alasan Ini

Pihak universitas meminta pihak balai mengembalikan Islamic Jammer menyusul aksi protes yang dilancarkan sejumlah aktivis mahasiswa.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Kolase foto ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-Raniry tahun 2016-2018, Dr Silahuddin MAg, dan alat Islamic Jammer, karya dua mahasiswa yang dibimbingnya. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Nama Islamic Jammer tiba-tiba menghebohkan publik, khususnya para mahasiswa UIN Ar-Raniry, dalam dua hari terakhir.

Pasalnya, alat yang diklaim dapat mematikan sinyal handphone dan sejenisnya di dalam masjid, hasil inovasi mahasiswa UIN Banda Aceh ini tiba-tiba disita oleh Badan Monitoring Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh.

Penyitaan dilakukan di laboratorium kampus pada Rabu (12/3/2020) lalu.

Alasannya, alat ini melanggar regulasi penggunaan frekuensi radio.

Namun, pada Kamis (13/3/2020) sore, pihak universitas berhasil meminta kembali alat tersebut.

Pihak universitas meminta pihak balai mengembalikan Islamic Jammer menyusul aksi protes yang dilancarkan sejumlah aktivis mahasiswa.

Mahasiswa UIN Heboh, Balai Monitor Spektrum Sita Islamic Jammer Peraih Juara 1 Inovasi Internasional

Penyitaan Islamic Jammer karya mahasiswa UIN ini oleh pihak Balmon menimbulkan keprihatinan banyak pihak.

Salah satunya adalah mantan ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-Raniry tahun 2016-2018, Dr Silahuddin MAg.

“Saya selaku ketua prodi Pendidikan Teknik Elektro tahun 2016-2018 merasa terkejut juga ketika membaca di media bahwa alat Islamic Jammer karya mahasiswa disita,” ungkap Silahuddin yang kini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar, kepada Serambinews.com Jumat (13/3/2020).

“Karena saya tahu persis bagaimana sulitnya mereka menemukan dan merangkai alat tersebut,” lanjutnya.

Ini Alasan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Amankan Alat Islamic Jammer dari UIN Ar-Raniry

Islamic Jammer, alat hasil inovasi mahasiswa UIN Ar-Raniry yang berfungsi meredam sinyal handphone dalam masjid selama shalat jamaah berlangsung.
Islamic Jammer, alat hasil inovasi mahasiswa UIN Ar-Raniry yang berfungsi meredam sinyal handphone dalam masjid selama shalat jamaah berlangsung. (FOR SERAMBINEWS.COM)

Dr Silahuddin MPd bersama Muhammad Ihsan adalah dua dosen UIN yang membimbing langsung kedua mahasiswa pencipta Islamic Jammer ini.

Kedua mahasiswa dimaksud, Zuyadi dan Yulidatullah, saat ini telah menyelesaikan perkuliahan di UIN Ar-Raniry.

Mahasiswa UIN Ar-Raniry perancang alat Islamic Jammer, Zuyadi (depan) dan Yulidatullah (belakang). Foto handover Serambinews.com
Mahasiswa UIN Ar-Raniry perancang alat Islamic Jammer, Zuyadi (depan) dan Yulidatullah (belakang). Foto handover Serambinews.com (serambinews.com)

“Kita semua komponen masyarakat patut memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mahasiswa yang telah menemukan karyanya untuk kemaslahatan umat. Dan kita berharap akan ada mahasiswa lain menemukan karya barunya,” ungkap Silahuddin.

Menurutnya, ketika di bawah pimpinannya, Prodi PTE merupakan jurusan baru, sehingga seluruh civitas akademikanya berusaha keras menemukan inovasi-inovasi yang bermanfaat kepada masyarakat.

“Meski kesulitan dana, tapi kami berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengikuti setiap perlombaan inovasi elektro,” ujarnya.

Melalui pesan WhatsApp kepada Serambinews.com, Dr Silahuddin menyampaikan terima kasih kepada semua tim UIN Ar-Raniry, karena telah berusaha keras mempertahankan karya mahasiswa dan wibawa kampus.

Sertifikat Penghargaan Inovasi Islamic Jammer, karya dua mahasiswa UIN-Ar-Raniry. Foto handover Serambinews.com
Sertifikat Penghargaan Inovasi Islamic Jammer, karya dua mahasiswa UIN-Ar-Raniry. Foto handover Serambinews.com (serambinews.com)

Sempat Urus HAKI

Menjawab Serambinews.com, Dr Silahuddin mengatakan, pihaknya sempat mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk mematenkan alat tersebut.

Hanya saja, belakangan Silahuddin tidak tahu lagi perkembangan pengurusan HKI karena dia sudah pindah tugas, menjadi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar.

“Pada saat itu sudah ada yang menghubungi kami untuk memproduksi (massal), namun kami tidak berani karena belum ada izin dan regulasi,” ujarnya.  

Ia berharap pihak UIN bisa melanjutkan kembali rencana mengurus HKI dan pengurusan izin serta regulasi agar alat tersebut dapat diproduksi massal.

“Karena menurut saya alat tersebut sangat berguna untuk kemaslahatan umat terlebih di era digital. Dimana suara dering HP sering sekali mengangu kekusyukan shalat,” pungkas Dr Silahuddin MAg.(*)

ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-Raniry tahun 2016-2018, Dr Silahuddin MPd (kanan) menemani dua penemu mahasiswa penemua alat Islamic Jammer mengambil golden award dari Korea Selatan, di Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) tahun 2018.
ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-Raniry tahun 2016-2018, Dr Silahuddin MPd (kanan) menemani dua penemu mahasiswa penemua alat Islamic Jammer mengambil golden award dari Korea Selatan, di Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) tahun 2018. (SERAMBINEWS.COM/Handover)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved