Pidie tak Tahu Pengadaan Mobiler
Pemkab Pidie tidak mengetahui pengadaan mobiler atau alat belajar dari Pemerintah Provinsi Aceh pada 2019 dengan jumlah puluhan miliar
* Rekanan Bawa Langsung ke Sekolah
SIGLI - Pemkab Pidie tidak mengetahui pengadaan mobiler atau alat belajar dari Pemerintah Provinsi Aceh pada 2019 dengan jumlah puluhan miliar rupiah. Hal itu terjadi, karena pihak rekanan yang memenangkan tender pengadaan mobiler sekolah di Pidie langsung membawa ke sekolah, tanpa memberi tahu pihak terkait di Kabupaten Pidie.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Cabang (Kacab) Dinas Pendidikan (Disdik) Wilayah Pidie dan Pidie Jaya, Muslim Mahmud, kepada Serambi, Jumat (14/3). Dia mengaku tidak mengetahui realisasi pengadaan mobiler dari provinsi. "Pengadaan barang dari Pemprov Aceh pada 2019, tidak melalui saya, tetapi dibawa langsung oleh pihak rekanan ke sekolah," jelasnya.
Dia menyebutkan, usulan program dan kegiatan melalui Musrenbang kabupaten, tetapi kegiatan dari Pemerintah Provinsi diusulkan oleh pihak SMA atau SMK masing-masing. Menurutnya, Dinas Pendidikan Aceh cabang Pidie dan Pidie Jaya hanya menyampaikan informasi tahunan menyangkut program yang tersedia di Dinas Pendidikan Aceh.
"Jadi sekolah sendiri yang mengusulkan ke Pemprov Aceh, dimana ada yang memberikan tebusan kepada saya, tetapi ada juga yang tidak," ujarnya. Sedangkan Kepala SMKN 3 Sigli, Zaini Fikri, kepada Serambi, Kamis (12/3) menjelaskan, alat praktek kompetisi teknik penangkapan ikan dan prakterk kompetisi teknik bisnis sepeda motor belum disalurkan. "Mungkin tahun 2020 ini disalurkan," kata Zaini.
Dia menyebutkan, hingga kini proyektor untuk SMK senilai Rp 1,075 miliar dan pengadaan mobiler SMK/ SMA Rp 1,638 miliar telah diserahkan pada Januari 2020. " Alat pendidikan itu belum kita gunakan," katanya.
Sementara, anggota Komisi VI DPRA, Anwar Husen menemukan pengadaan alat belajar 2019 belum disalurkan ke SMKN 3 Sigli dan SMKN Batee saat berkunjung ke sekolah tersebut pada Kamis (12/3). Mobiler itu yakni alat praktik kompetisi teknik penangkapan ikan di SMK 3 Sigli Rp 1,1 miliar dan alat praktik kompetisi teknik bisnis sepeda motor Rp 500 juta serta pengadaan alat praktik kompetensi teknik SMK Rp 500 juta.
Anwar Husen kepada Serambi, Jumat (13/3) mengatakan kunjungan ini untuk memastikan pengadaan alat belajar yang telah diplotkan pada 2019 terealisasi di SMA dan SMK di Pidie dan mobiler tersebut yang dibantu Pemerintah Aceh tidak digudangkan. " Kita akan mengevaluasi terhadap bantuan pendidikan dari APBA 2019, sebagian belum disalurkan, tapi ada tertulis pengadaan alat belajar tersebut," jelasnya.
Dia menyebutkan, pengadaaan alat pendidikan berjumlah tujuh item, antara lain pengadaan komputer UNBK Rp 2,3 miliar. mobiler SMA/SMK Rp 1,06 miliar, proyektor dan layar di SMK Rp 1,07 miliar dan proyektor serta layar SMA Rp 2,05 miliar. "Berdasarkan hasil kunjungan, kita menemukan alat belajar untuk siswa di SMK 3 Sigli dan SMK Batee belum terealisasi, padahal, dilakukan pada 2019. Alat tersebut tertera dalam kegiatan APBA 2019," tegas politisi Partai Aceh itu.
Dia mengatakan pengadaan proyektor untuk SMK Rp 1,075 miliar dan mobiler untuk SMK/ SMA Rp 1,638 miliar kepada SMA/SMK, baru diserahkan 2020. " Berdasarkan keterangan kepala sekolah, alat pendidikan itu baru diserahkan Januari 2020. Jika diserahkan 2020, otomatis telah melanggar prosedur karena anggaran telah tutup pada 31 Desember 2019," sebutnya.(naz)