Indonesia Terjangkit Corona
Pasien Suspect Corona Tidak Mau Diisolasi, Pemerintah Diusulkan Beri Denda
"Jika diperlukan dapat dipertimbangkan kebijakan pemberian insentif maupun disentif untuk meningkatkan detection rate," kata Ede.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyarankan pemerintah untuk melakukan sistem pemberian insentif bagi suspect virus corona ( Covid-19).
Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum IAKMI Ede Surya Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020).
"Jika diperlukan dapat dipertimbangkan kebijakan pemberian insentif maupun disentif untuk meningkatkan detection rate," kata Ede.
"Insentif dapat berupa tunjangan bagi suspect yang terkarantina, atau disentif berupa denda bagi suspect yang menolak pemantauan atau isolasi dalam karantina," lanjut dia.
Selain itu, Ede juga meminta pemerintah memperkuat proses temuan kasus Covid-19 baik melalui screening, passive reporting, ataupun contact tracing.
"Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang kompeten, alat deteksi yang akurat dan reliable, ketersediaan prosedur baku, serta kecukupan sumber daya lainnya," ujar Ede.
IAKMI pun mendukung langkah pemerintah mengurangi interaksi sosial di masyarakat.
Termasuk melarang kegiatan di beberapa tempat yang berpotensi membuat masyarakat berkerumun.
"Pemberlakuan social distancing measures berlangsung dengan menonaktifkan sementara tempat-tempat yang mungkin menjadi simpul persebaran virus corona Covid-19," ucap dia.
Diketahui, jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 kasus hingga hari Minggu (15/3/2020).
Angka ini bertambah 21 kasus baru dari pengumuman yang dilakukan kemarin.
"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu.
Yuri mengatakan, penambahan kasus di Jakarta merupakan hasil penelusuran terhadap kontak dari kasus sebelumnya.
Setelah itu, data pasien positif akan diberikan kepada pihak rumah sakit, yang akan meneruskan informasi kepada pasien.
Selain itu, menurut dia, dokter yang merawat pasien juga perlu memberitahu pihak Dinas Kesehatan setempat.
"Dokter pun harus menyampaikannya ke Dinkes setempat karena ini penting dalam konteks untuk tracing," ujar Achmad Yurianto.
Hingga Senin (16/3/2020) siang, pemerintah Indonesia telah mengumumkan 117 kasus positif virus corona.
Pengumuman itu disampaikan Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto pada Minggu (15/3/2020).
"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu.
Yuri mengatakan, penambahan kasus di Jakarta merupakan hasil penelusuran terhadap kontak dari kasus sebelumnya.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena corona ada lima orang.
Yuri mengatakan, kelima pasien memiliki penyakit pendahulu lain sebelum positif corona.
Dari 117 orang yang positif Covid-19, delapan di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Adapun pasien positif corona tersebut tersebar di delapan wilayah, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Banten.
Sejauh ini pemerintah telah memeriksa 1.293 penduduk di 28 provinsi Indonesia.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, 1.167 dinyatakan negatif virus corona (termasuk 188 anak buah kapal (ABK) World Dream dan 68 ABK Diamond Princess).
Update corona di dunia
Update corona di seluruh dunia pada Senin (16/3/2020) pukul 11.00 WIB, angka infeksi Covid-19 mencapai 169.610 orang di 157 negara dan satu alat angkut internasional (kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Yokohama, Jepang).
Angka tersebut bertambah lebih dari 11.000 kasus dibanding hari sebelumnya, Minggu (15/3/2020).
Angka kematian untuk pandemi Covid-19 adalah 6.518 dan pasien yang sudah dinyatakan sembuh menjadi 77.776 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan pandemi virus corona, menyusul penyebaran SARS-CoV-2 yang semakin meluas di sejumlah negara di dunia.
Italia menjadi negara di luar China dengan jumlah korban terbanyak.
Jika kemarin jumlahnya 21.157 kasus, per siang ini tercatat bertambah menjadi 24.747 kasus.
Sementara itu, korban meninggal karena corona di Italia pun tercatat 1.809 kematian.
Setelah Italia, negara dengan jumlah kasus corona terbanyak berikutnya adalah Iran.
Hingga hari ini, tercatat jumlah kasus menjadi 13.938 pasien dengan total korban meninggal 724. Korea Selatan menjadi negara ketiga untuk kasus infeksi corona terbanyak.
Total ada 8.236 kasus dengan 75 orang meninggal dunia.
Negara-negara di Eropa lainnya yang juga mencatatkan angka kenaikan infeksi virus corona juga terjadi di Spanyol, Jerman dan Perancis.
Spanyol, negara Eropa yang terkena dampak buruk setelah Italia, ada 7.845 kasus yang dilaporkan dengan kematian 292 orang.
Spanyol merupakan negara keempat terbanyak setelah Korea Selatan untuk Covid-19.
• VIDEO Gol Defri Rizki, Cetak Rekor Gol Tercepat Liga 1 2020, Mirip Gol Kelas Dunia ala Toni Kroos
• PT Mifa Akan Siapkan Bantuan APD Untuk Paramedis RSUD di Aceh Terkait Penanganan Corona
• Ketua DPRK Abdya: Jangan Salah Kaprah, Libur 14 Hari Agar Siswa Terhindar dari Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Diusulkan Denda Pasien Suspect Corona yang Enggan Diisolasi"