Corona di Aceh
Pintu Masuk Jalur Laut Turis ke Kepuluan Banyak Aceh Singkil Sulit Diawasi, Ini Penyebabnya
Pintu masuk dari jalur laut tersebut sulit diawasi. Sebab turis langsung masuk ke pulau-pulau yang menjadi tujuan menggunakan kapal.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Pintu masuk dari jalur laut tersebut sulit diawasi. Sebab turis langsung masuk ke pulau-pulau yang menjadi tujuan menggunakan kapal. Turis yang masuk melalui jalur laut datang dari Kepulauan Nias, Simeulue, dan Sibolga.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pintu masuk turis ke destinasi wisata Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, tidak hanya melalui daratan Singkil.
Tetapi ada yang melalui jalur laut.
Pintu masuk dari jalur laut tersebut sulit diawasi.
Sebab turis langsung masuk ke pulau-pulau yang menjadi tujuan menggunakan kapal.
Turis yang masuk melalui jalur laut datang dari Kepulauan Nias, Simeulue, dan Sibolga.
Terkait hal tersebut, pelaku wisata di Kepulauan Banyak, meminta Pemkab Aceh Singkil, tidak hanya melakukan pengawasan di pintu masuk pelabuhan Singkil.
• Polres Abdya Gelar Rapat Koordinasi Antisipasi Penyebaran Covid 19, Peserta Diperiksa Suhu Tubuh
Tetapi harus melakukan pengawasan di pintu masuk jalur laut.
Pengawasan terhadap pintu masuk turis itu, terkait antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona yang dilakukan Pemkab Aceh Singkil.
Sebagaimana diketahui, Pemkab Aceh Singkil melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Meminta agen perjalanan memembatalkan kunjungan wisatawan asing dan nusantara ke daerah itu.
Saat Tim Pemkab Aceh Singkil, melakukan sosialisasi pencegahan Corona, kepada pelaku wisata di Pulau Banyak.
Pelaku pariwisata pertanyakan pengawasan pintu masuk wisatawan dari jalur laut.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Singkil, Edy Hartono, menanggapi pengawasan turis melalui pintu masuk jalur laut mengatakan, akan melaporkan permasalahan tersebut dalam rapat dengan bupati.
Selain itu Edy juga mengatakan, telah surati pengelola destinasi wisata di Kepulauan Banyak.
Agar membatalkan kunjungan wisatawan selama 14 hari terhitung 16 Maret lalu.
"Ini menjadi atensi untuk dilaporkan kepada pimpinan," ujarnya. (*)
• Menyendiri di Rumah Kebun, Pria Ini Nekat Potong Alat Kelaminnya Sendiri Pakai Sabit, Warga Geger