Corona di Aceh
Mahasiswa Berstatus ODP Corona Dipulangkan dari RSUD Aceh Tamiang
“Sudah tadi pagi dipulangkan karena dari pemantauan selama dua hari ,tidak ditemukan gejala yang mengarah ke penyakit Corona,” kata Devi.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
“Sudah tadi pagi dipulangkan karena dari pemantauan selama dua hari ,tidak ditemukan gejala yang mengarah ke penyakit Corona,” kata Devi.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Satu pasien yang dalam pemantauan di RSUD Aceh Tamiang akhirnya dipulangkan,
Setelah hanya diduga menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Pemulangan ini dilakukan setelah tim medis memantau perkembangan pasien tersebut selama berada di RSUD Aceh Tamiang sejak Selasa (17/3/2020).
Kabag Humas Setdakab Aceh Tamiang, Agusliayana Devita menjelaskan, pasien berstatus mahasiswa itu dipulangkan pada Kamis (19/3/2020) pagi.
“Sudah tadi pagi dipulangkan karena dari pemantauan selama dua hari ,tidak ditemukan gejala yang mengarah ke penyakit Corona,” kata Devi.
Devi mengingat masyarakat tidak perlu panik menerima kepulangan pasien itu.
• BREAKINGNEWS: Jumlah Pasien Corona yang Meninggal di Indonesia Bertambah Jadi 25 Orang
Karena status ODP dipastikan tidak positif Covid-19.
“Baik ODP maupun PDP belum dinyatakan sebagai penderita Corona. Bisa jadi hanya sakit biasa, jadi tidak perlu panik,” jelas Devi.
Sebelumnya Pj Direktur RSUD Aceh Tamiang, T Dedy Syah menjelaskan, pasien tersebut datang ke rumah sakit atas inisiatif sendiri.
Gejala demam disertai batuk itu dialami pasien tersebut usai pulang dari Jakarta.
Dr Rosniar, dokter spesialis paru-paru yang menangani pasien itu mengatakan, terlalu dini menyimpulkan pasien tersebut suspect Covid-19.
Meski suhu tubuhnya sempat mencapai 39,5 DC disertai batuk dan flu.
Sebab dari pemeriksaan lanjutan diketahui, pasien tiu tidak mengalami sesak napas dan pemeriksaan pada paru-paru melalui rotgen tidak ditemukan plek.
“Sebagai ahli, saya harus memastikan apakah dia ini ODP atau PDP. Dan dari hasil foto (rotgen), dia ini ODP. Kalau PDP itu terlibat paru, salah satunya sesak,” kata Rosniar ketika itu.
Diagnosa yang lebih cenderung mengarah pada penyakit ISPA ini menurutnya, hanya perlu diobservasi di rumah.
Meski dipulangkan, pemantauan oleh Puskesmas yang didampungi Dinas Kesehatan tetap dilakukan selama 14 hari ke depan.
“Bila kondisi pasien tersebut tidak membaik, maka pada hari kesebelas akan kembali dilakukan rotgen untuk mengetahui kondisi terbaru paru-parunya,” kata Rosniar. (*)
• Sejumlah Dokter Memberi Tips Agar Terhindar dari Covid-19, Simak Anjurannya