Abrasi Krueng Teunom Ancam Jalan dan Rumah, Warga Minta Pemerintah Tangani Secepatnya

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Masyarakat Desa Pasie Tulak Bala, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya mengeluhkan kondisi jalan akses menuju desa tersebut dari ibu kota kecamatan yang terancam amblas akibat abrasi Krueng Teunom.

Seperti yang disampaikan oleh Keuchik Pasie Tulak Bala, M Nur Nas kepada Serambinews.com, Minggu (22/3/2020)

Ia menjelaskan jika saat ini jarak badan jalan dengan sungai hanya sejauh satu meter sejak abrasi menggerus bahu sungai/Krueng Teunom, di kawasan Desa Pasie Tulak Bala.

“Sekarang jarak badan jalan dengan sungai hanya satu meter lagi, dan ini sangat menghawatirkan, karena kalau tidak ditangani dengan cepat bisa merusak badan jalan,” ungkapnya.

Nur Nas menjelaskan, jika kondisi tersebut sudah terjadi sejak tahun 2017 lalu dan juga sudah beberapa kali disampaikan oleh pihaknya dalam Musrenbang Kecamatan Teunom.

“Kalau kita ajukan sudah ada sejak 2017. Sampai 2019, saat kita sampaikan direspon bagus, hanya saja hingga saat ini belum ada penanganan yang serius hingga kondisi abrasi saat ini semakin membahayakan,” terangnya

Ia mengatakan, sepanjang 100 meter bahu sungai yang sudah sangat dekat dengan badan jalan dan juga pemukiman masyarakat termasuk juga mengancam satu unit bangunan meunasah di desa tersebut.

“Kalau tidak ditangani cepat akan sangat bahaya, dan bukan hanya mengancam badan jalan saja, tapi juga ada perkebunan warga serta rumah dan satu tempat ibadah,” terangnya.

Untuk itu pihaknya memohon kepada pemerintah Aceh Jaya dan pemerintah Aceh untuk segera merespon dan menangani abrasi sungai yang mengancam tersebut.

Sementara itu, salah seorang tokoh muda Teunom Muhammad Qada juga mengungkapkan hal yang sama dimana dirinya mengharapkan agar kondisi di kawasan Desa Pasie Tulak Bala segera ditangani oleh pemerintah.

"Di Teunom tahun ini ada turun bantuan penanganan abrasi sungai kita meminta agar dapat dipindah ke desa Pasie Tulak Bala sedikit sehingga ancaman yang sudah dirasa sejak tahun 2017 tersebut bisa tertangani," pungkasnya.

"Kita mendesak agar ditangani tahun ini dengan cepat dan masyarakat tidak was-was dengan kondisi tersebut," tutupnya.(*)

• BREAKING NEWS - Sesaat Lagi Tim Gabungan Akan Razia Warkop-warkop di Banda Aceh

• Sejak 2010 Sampai Sekarang, Bangunan Puskesmas di Aceh Utara Ini belum Difungsikan

• Pesta Pernikahan Dihentikan Oleh Polisi, Tamu dan Bus Disemprot Disifektan Sebelum Diminta Pulang

• VIDEO - Ribuan Ikan Mati Mendadak di Pantai Ujong Blang Bireuen, Penyebabnya Masih Misteri