Breaking News

Liga Italia

Paulo Dybala Pemain Juventus Ketiga yang Positif Covid-19

Penyerang Juventus, Paulo Dybala, mengakui dirinya terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/Oli SCARFF
Paulo Dybala melakukan selebrasi setelah mencetak gol untuk Juventus, Selasa (30/4/2019) (AFP/Oli SCARFF) 

SERAMBINEWS.COM -  Penyerang Juventus, Paulo Dybala, mengakui dirinya terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Paulo Dybala menjadi pemain Juventus ketiga yang positif mengidap virus asal Wuhan, China tersebut.

Pemain sebelumnya yakni Daniele Rugani dan Blaise Matuidi.

Bersamaan dengan hal tersebut, Juventus memberikan izin empat pemain lainnya untuk pulang kampung dan meninggalkan masa karantina nasional negara Italia.

Mereka adalah Douglas Costa (Brasil) menyusul Gonzalo Higuain (Argentina), Miralem Pjanic (Bosnia-Herzegovina), dan Sami Khedira (Jerman) pulang kampung ke negaranya.

Izin pergi dari Italia untuk 4 pemain Juventus itu makin mengherankan setelah 3 anggota tim utama Si Nyonya Tua kini dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Juventus memberlakukan karantina buat seluruh anggota timnya sejak Rugani dinyatakan positif pada 11 Maret lalu.

Periode karantina selama 14 hari itu seharusnya baru selesai pada 25 Maret.

Akan tetapi, 4 pemain Juventus ternyata bisa meninggalkan Italia.

Juventus menyatakan bahwa pemain-pemain yang pergi sudah dites negatif dan karantina itu bersifat "suka rela" sehingga tidak mewajibkan pemain mengikuti tenggat tertentu.

Namun, virus corona memiliki waktu inkubasi yang lama sehingga gejala mungkin bisa tidak muncul selama 14 hari.

"Situasi ini membuat saya bertanya-tanya. Karantina berlaku 14 hari dan tidak ada 'diskon' yang disebutkan," ujar pengacara Rinaldo Romanelli, yang aktif mempelajari pandemi virus corona dan implikasinya, seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.

"Kalau Juventus menyebut 'isolasi suka rela', itu bukan definisi legal.

Kita tidak menemukan definisi itu di mana pun."

"Isolasi dilakukan untuk siapa pun yang berasal dari zona merah.

Sebuah karantina dengan pengawasan ketat bagi mereka yang pernah melakukan kontak dekat dengan kasus COVID-19."

 "Definisi kontak dekat termasuk berjabat tangan atau bersama-sama dalam ruang yang sempit dan tertutup.

Jadi, pemain yang pernah bersama-sama dalam ruang ganti atau tempat latihan masuk kategori ini."

"Pengecualian hanya bisa dilakukan mungkin untuk personel militer yang kembali dari dinas luar negeri atau pekerja medis dalam situasi darurat di mana mereka sudah dites tidak berisiko.

Pengecualian ini jelas tidak berlaku bagi pemain sepak bola," lanjut Romanelli.

"Yang ingin saya tahu siapa yang mengizinkan pemain Juventus bisa meninggalkan Italia? Tidak ada hukum atau dekrit yang menyatakan seseorang boleh meninggalkan rumahnya dari karantina, apalagi pergi ke negara lain," kata Romanelli lagi.

"Pemain Juventus meninggalkan Italia hanya tujuh-delapan hari setelah salah satu rekan setim mereka positif.

"Saya harap siapa pun yang membuat keputusan ini sudah mempertimbangkan situasinya dengan hati-hati," pesan dia.

Selain Paulo Dybala ( Juventus), Daniel Maldini (AC Milan), dan pemain Espanyol asal China, Wu Lei, menambah daftar pesepak bola yang terjangkit covid-19 ini.

Tak hanya pesepak bola aktif, beberapa insan sepak bola seperti pelatih hingga pemilik klub juga dilaporkan positif terinfeksi virus corona, termasuk pelatih Arsenal, Mikel Arteta.

Melihat kebugaran para pemain sepak bola, tampaknya beberapa orang menganggap atlet tidak rentan dengan virus ini. '

Namun, hal berbeda disampaikan oleh mantan dokter Chelsea, dr Eva Carneiro.

Mengutip Daily Mail, dr Eva Carneiro justru menilai atlet sepak bola sangat rentan terhadap penularan virus, termasuk virus corona.

Sebab, banyaknya pertandingan juga akan mempengaruhi pola tidur serta kebugaran para pemain.

Lebih lanjut, intensitas kontak fisik serta kebiasaan menggunakan botol minum yang sama di lapangan juga tidak bisa dihindarkan oleh para pemain.

"Pemain profesional telah terbukti memiliki imun yang rentan," kata Eva Carneiro dikutip dari Daily Mail.

"Itu karena jumlah olahraga yang mereka mainkan.

Aktivitas fisik, bermain di tingkat profesional dengan laga setiap 72 jam, serta ditambah latihan memicu timbulnya ketegangan dalam tubuh," sambung dia.

Menurutnya, ketegangan pada tubuh kemudian berdampak pada sistem kekebalan tubuh para pemain dan kemampuannya melawan virus.

Selain itu, Carneiro juga mengatakan kegiatan bertanding keluar kota bahkan keluar negeri bisa menjadi faktor yang membuat pesepak bola rentan terpapar virus.

"Artinya mereka harus memasuki bandara meskipun bepergian dengan jet pribadi," kata Eva Carneiro.

"Perjalanan panjang itu juga berarti membuat perubahan dalam pola tidur mereka, pulang ke rumah saat dini hari dan kemudian memunculkan rasa lelah yang membuat imunitas sang pemain menjadi sangat rentan," ucapnya melanjutkan.

Penularan virus juga bisa meningkat di kalangan pesepak bola lantaran mereka tidak bisa terhindar dari kontak fisik satu sama lain.

Para pemain bisa dipastikan akan berjabat tangan, pelukan, bahkan kebiasaan menggunakan botol minum yang sama saat bertanding.

Selain itu, Eva Carneiro juga mengatakan berbagi ruangan ketika klub menjalani pertandingan seperti ruang ganti, ruang pertemuan, ruang makan, hingga hotel yang sama juga meningkatkan ancaman penularan virus.

Namun, mantan dokter tim utama Chelse tersebut mengakui kesulitan untuk mengubah kebiasaan yang menyebabkan penularan virus karena hal itu sudah dilakukan sejak dulu.

"Sulit untuk meyakinkan pemain dan staf untuk mengubah perilaku yang menyebabkan penyebaran virus seperti bersalaman atau berpelukan," katanya.

Italia adalah negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 tertinggi kedua (53.578) setelah China (3.255) menurut pencatatan sampai hari Sabtu (22/3/2020).

Angka kematian karena virus corona di Italia (4.825) bahkan sudah melampaui China (3.255) yang disebut-sebut sebagai negara asal COVID-19. 

MRI Bireuen Bantu Korban Kebakaran di Pulo Ara Kota Juang, Ini Jenis Bantuan yang Disalurkan

Peringati Isra Miraj 27 Rajab 1441 Hijriyah, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan

Ini Gejala Diserang Virus Corona Mulai Demam hingga Batuk, Begini Cara Pencegahannya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paulo Dybala Positif Virus Corona, Eks Dokter Chelsea Sebut Pesepak Bola Punya Imun Rentan", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved