Cegah Corona, Brimob Polda Aceh Kerahkan 6 Mobil Sterilkan Sepanjang Jalan Tgk Daud Beureueh 

Keenam mobil tersebut, salah satunya water canon yang sering digunakan untuk menghalau massa demonstran yang anarkis.

Laporan MIsran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Satuan Brimob Polda Aceh, menurunkan enam unit mobil melakukan sterilisasi sepanjang Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh, Senin (23/3/2020) sore.

Keenam mobil tersebut, salah satunya water canon yang sering digunakan untuk menghalau massa demonstran yang anarkis. 

Kemudian mobil-mobil itu melakukan penyemprotan disinfektan di sepanjang jalan protokol ini.

Dansat Brimob Polda Aceh, Kombes Pol Suheru, SIK MH, didampingi Danden Gegana, Kompol Akmal SE MM, mengatakan ada enam unit armada yang diturunkan untuk melakukan penyemprotan.

Selain satu unit water canon, lima unit armada lainnya yang ikut dikerahkan juga ikut melaksanakan disinfeksi sepanjang Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh.

"Penyemprotan disifektan yang kami lakukan melibatkan puluhan personel Satuan Brimob Polda Aceh," sebut Kompol Akmal.

Ia pun menerangkan proses penyemprotan itu Satbrimob Polda Aceh juga menurunkan personel KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif), yang merupakan salah satu detasemen yang berada di bawah kesatuan Gegana Korps Brimob Polri.

"Dalam proses penyemprotan, masing-masing unit dipimpin oleh seorang perwira. Untuk unit KBR Gegana Satbrimob Polda Aceh, dipimpin, Iptu Irwansyah," sebut Kompol Akmal.

Kemudian water canon dipimpin oleh AKP Zulfikar, unit Kesehatan dipimpin Iptu Sugianto dan unit Provos dipimpin oleh Iptu Jaya Putra.

Kemudian untuk unit Riasa dipimpin oleh Iptu Ardiansyah dan unit pendukung dikomandoi oleh AKP Tasmin SH MH.

“Tujuan penyemprotan desinfektan yang dilakukan di sepanjang Jalan Tgk Daud Beureueh ini oleh Satuan Brimob Polda Aceh, untuk mencegah menyebarnya wabah virus corona yang sedang mewabah di Indonesia, khususnya di Aceh," sebutnya.

Harapan pihaknya, berbagai langkah yang terus dilakukan pemerintah dan berbagai pihak dalam memutuskan mata rantai penyebaran, diminta mendapat dukungan masyarakat," pungkas Kompol Akmal. (*)