Berita Aceh Barat
Massa Lempari Kapal PT MGK dengan Batu, Seorang Pekerja Terluka, Perusahaan Tempuh Jalur Hukum
“Harusnya ada rasa kemanusiaan, karena di dalam kapal itu ada manusia, bukan binatang,” tugas dia.
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – PT Magellanic Garuda Kencana (MGK) menyatakan, akan mengambil langkah hukum menyusul insiden pelemparan batu terhadap kapal penambang emas milik perusahaan yang terjadi pada 4 September 2025, di wilayah Gampong Gleng, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat.
Aksi kekerasan tersebut menyebabkan satu pekerja mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan medis di klinik terdekat.
Dalam kejadian itu, enam orang pekerja tengah berada di atas kapal ketika sekelompok orang melakukan pelemparan batu secara brutal.
Direktur Operasional PT MGK, Tgk Miswar Ridhaudin Syah, mengutuk keras tindakan tersebut dan menilai bahwa aksi itu tidak hanya membahayakan keselamatan pekerja, tetapi juga mencoreng citra investasi di Aceh.
“Harusnya ada rasa kemanusiaan, karena di dalam kapal itu ada manusia, bukan binatang,” tugas dia.
“Ini bukan sekadar soal kerugian, tapi soal nyawa dan citra investasi Aceh,” tegas Miswar kepada Serambinews.com, Minggu (5/10/2025) malam.
Pelemparan kapal
Miswar mengungkapkan bahwa pelaku pelemparan diduga berasal dari luar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT MGK.
Ia menyayangkan bahwa tindakan anarkis tersebut dilakukan oleh segelintir pihak yang tidak mewakili aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
“Sebagian besar dari mereka bahkan bukan warga dalam wilayah IUP PT MGK. Mereka justru mencoreng nama masyarakat Woyla,” ujarnya.
Menurutnya, insiden tersebut tidak hanya merugikan perusahaan secara materiil.
Tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap iklim investasi di Aceh Barat dan Aceh secara umum.
Ia menilai bahwa tindakan tersebut dapat menghambat upaya pembangunan ekonomi daerah yang sedang digalakkan melalui sektor pertambangan.
Lebih lanjut, PT MGK menyoroti adanya dugaan koordinasi antara para demonstran dan pihak-pihak tertentu yang diduga telah merancang aksi pelemparan secara terencana.
Miswar menyebut, bahwa saat kejadian berlangsung, terdapat koordinator aksi dan tim Pansus DPRK Aceh Barat yang menyaksikan langsung insiden tersebut, namun tidak melakukan kunjungan ke kapal lain milik KPPA.
Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Aceh Barat, Kali Ini 0,7 Hektare di Suak Raya |
![]() |
---|
Delegasi Aceh Barat Jajaki Kerja Sama Pendidikan dengan Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia |
![]() |
---|
Aceh Barat Bentuk Tim Gabungan Sosialisasi Penataan Kota Meulaboh |
![]() |
---|
Usulkan Lima Proyek Strategis, Bupati Aceh Barat Temui Menteri PU |
![]() |
---|
STAIN Meulaboh Koordinasi Lintas Sektoral untuk Percepat Alih Status Menjadi IAIN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.