Kesehatan
Apa Penyebab Batu Ginjal? Begini Cara Pencegahan dan Mengobatinya
"Awalnya endapan tersebut hanya berbentuk butiran-butiran kecil tetapi lama-lama ia akan menyatu dan berbentuk batu,” lanjutnya.
"Awalnya endapan tersebut hanya berbentuk butiran-butiran kecil tetapi lama-lama ia akan menyatu dan berbentuk batu,” lanjutnya.
SERAMBINEWS.COM – Penyakit batu ginjal dapat menyerang siapa saja. kenali sederet cara pencegahannya.
Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah pembentukan materi keras menyerupai batu yang berasal dari mineral dan garam di dalam ginjal.
Batu ginjal terbentuk dari limbah dalam darah yang membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Setelah mengetahui apa itu batu ginjal, bagaimana cara obati batu ginjal?
Termasuk, tanda-tanda dan bagaimana cara pencegahan batu ginjal?
Dokter Praktik Umum di Bandar Lampung Asih Hendrastuti mengatakan batu ginjal merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya pengendapan.
• Jika Ibu Hamil Terserang Corona, Bagaimana Janin yang Dikandungnya? Simak Penjelasan Dokter Ini
• Hindari Keramaian, Urus JKN-KIS Bisa Melalui Mobile JKN dan Care Center
• Ini Kata Dokter Soal Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Antiseptik, Antisipasi Corona
“Pengendapan tersebut terjadi sedikit demi sedikit dan menggumpal di bagian ginjal dan lama kelamaan akan berbentuk seperti batu," kata Asih Hendrastuti, Kamis (26/12/2019).
"Awalnya endapan tersebut hanya berbentuk butiran-butiran kecil tetapi lama-lama ia akan menyatu dan berbentuk batu,” lanjutnya.
Apa penyebab batu ginjal sebenarnya?
Batu ginjal dapat disebabkan oleh beragam kondisi.
"Seperti, kurang minum air putih, berat badan berlebih, atau akibat efek samping operasi pada organ pencernaan,” ujar Asih.
Endapan batu di dalam ginjal bisa juga disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari.
Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.
Batu ginjal dapat berpindah dan tidak selalu berada dalam ginjal, perpindahan batu ginjal, terutama yang berukuran besar, akan mengalami kesulitan menuju ureter yang kecil dan halus hingga kandung kemih, lalu dikeluarkan melalui uretra.
Kondisi ini dapat menimbulkan iritasi saluran kemih.