Kenaikan Sembako

Anggota DPRA Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Sembako di Tengah Wabah Virus Corona

Langkah ini harus segera diambil, sambung politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini, agar jangan sampai terjadinya lonjakan harga di pasaran akibat adan

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM
M Rizal Falevi, pengurus Partai Nanggroe Aceh (PNA), anggota DPRA terpilih periode 2019-2024. 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA M Rizal Falevi Kirani meminta Pemerintah Aceh untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok di tengah merebaknya virus corona atau Covid-19.

Langkah ini harus segera diambil, sambung politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini, agar jangan sampai terjadinya lonjakan harga di pasaran akibat adanya masyarakat yang mulai melakukan borong sembako.

"Karena kondisi ini telah membuat banyak warga latah memborong sembako karena adanya kekhawatiran bila sewaktu-waktu lockdown diberlakukan, sementara mereka telah memiliki stok kebutuhan yang cukup," kata Falevi.

Akibat adanya kepanikan warga yang memborong barang mengakibatkan terjadinya kelangkaan dan pelonjakan harga sembako di pasaran, misalnya harga gula yang sebelumnya di pasar dijual Rp 13.000/Kg per 24 Maret mulai merangkak naik hingga mencapai harga Rp 22.000/Kg.

"Selain itu, kenaikan harga dan kelangkaan sembako juga bisa disebabkan oleh penyelewengan pendistribusian seperti penimbunan yang mungkin saja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu memanfaatkan krisis yang sedang kita hadapi," ungkap dia.

Tips Olahraga di Rumah Ala Bek Persija Alfath Faathier Selama Masa Darurat Corona

Sejumlah Pesta Perkawinan di Lhokseumawe Dibatalkan, Pandemi Virus Corona

Tanpa Ruang Isolasi, RSUD Teungku Peukan Abdya Ditetapkan Sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Untuk mencegah lonjakan harga, Ketua Komisi V DPRA ini meminta pemerintah perlu menyiapkan langkah antisipatif yang kongkrit agar tidak terjadi persoalan sosial yang baru di tengah krisis yang diakibatkan oleh wabah covid-19.

"Jika kondisi ini terus berlangsung maka akan semakin menyengsarakan rakyat di tengah ancaman wabah covid-19," ungkap mantan aktivis ini.

Untuk itu, Falevi mendesak Pemerintah Aceh untuk sesegera mungkin mencari solusi dan langkah antisipatif guna merespon melonjaknya harga sembako, misalnya dengan melakukan operasi pasar untuk memastikan harga tetap stabil dan stoknya tersedia dengan cukup.

Falevi juga meminta Disperindag Aceh untuk menindak tegas dengan mencabut izin usaha bagi pengusaha yang melakukan pelanggaran berupa mempermainkan harga atau dengan sengaja melakukan penimbunan sembako untuk dijual dengan harga lebih tinggi di atas harga pasar.

"Saya juga minta pemerintah membatasi agar setiap warga hanya dibolehkan membeli sembako dengan jumlah yang wajar untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sehingga tidak ada yang membeli secara berlebihan yang berujung pada kelangkaan dan melonjaknya harga," ujarnya.

Selanjutnya, anggota DPRA ini juga meminta pemerintah harus segera membuka call center untuk menerima pengaduan dari masyarakat jika nantinya terjadi pelonjakan harga sembako di atas kewajaran.

"Kita juga meminta masyarakat untuk berani melaporkan jika ada warga yang mengetahui adanya penimbunan barang oleh pihak-pihak tertentu," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved