Berita Pidie
Harga Gula Pasir Capai Rp 1,2 Juta Per Sak, Ketua DPRK Pidie: Pemerintah Harus Pasok Gula Sabang
Konon lagi, menjelang bulan Suci Ramadhan, tentunya masyarakat kelas bawah akan sangat kewalahan dengan harga sembako yang mulai merangkak naik.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
Konon lagi, menjelang bulan Suci Ramadhan, tentunya masyarakat kelas bawah akan sangat kewalahan dengan harga sembako yang mulai merangkak naik.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Harga gula pasir di Pidie terus merangkak naik, yang kini dijual Rp 1 juta hingga 1,2 juta per sak.
Melambungnya harga gula pasir akibat toke di Medan (Sumatera Utara) telah menyetop pengiriman gula ke Aceh.
Sehingga persediaan gula di tingkat pedagang kini terus menipis. Kondisi itu terjadi juga dipengaruhi permintaan tinggi.
" Gula pasir kini mulai langka dan mahal di Pidie, dengan kisaran harga Rp 20 ribu hingga 25 ribu per kg," kata Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail MAP, kepada Serambinews.com, Kamis (26/3/2020).
• Harga Sembako Terus Melambung, Pemprov Diminta Lakukah Hal Ini
• 14 Tenaga Medis di Lhokseumawe yang Rawat Pasien PDP Positif Corona Masih Jalani Isolasi Mandiri
• Wabah Corona, Harga Ikan Anjlok Ekonomi Nelayan Aceh Singkil Terpukul
Ia menyebutkan, jika harga gula dijual pedagang Rp 25 ribu per kg, maka satu sak ukuran 50 kg dijual Rp 1,2 juta.
Ia menjelaskan, dampak meroketnya harga gula akibat maklumat pemerintah tentang penyebaran Covid-19 atau virus Corona, yang eksesnya kepada pembatasan aktivitas sosial masyarakat.
" Saya rasa kelangkaan sembako bukan di pasar - pasar di Pidie, tapi mungkin di seluruh Aceh dengan kondisi masyarakat Aceh siaga bencana Covid 19," ujarnya.
Untuk mengatasi lonjakan gula, kata politisi Partai Aceh, dirinya menyarankan kepada Plt Gubernur Aceh, untuk melakukan upaya persuasif. Salah satunya mengupayakan pasokan gula pasir dari Sabang.
Yakni, dengan meminta persetujuan Pemerintah Pusat, agar diperbolehkan dipasarkan di daratan Aceh.
Untuk itu, kata Mahfuddin, Pemerintah Aceh perlu melakukan pressure terhadap kebijakan pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan gula di seluruh Aceh.
Konon lagi, menjelang bulan Suci Ramadhan, tentunya masyarakat kelas bawah akan sangat kewalahan dengan harga sembako yang mulai merangkak naik.
" Bagaimana pun Pemerintah Aceh dalam hal ini Plt Gubernur Aceh yang merupakan wakil Pemerintah Pusat di daerah yang mempunyai akses sekuat tenaga, agar berusaha menjamin ketersediaan dan distribusi gula atau jenis sembako lainnya yang wajar dan layak diperlukan," jelasnya. (*)