Berita Aceh Malaysia
Kisah Warga Aceh di Malaysia di Tengah Lockdown, Dari Kesulitan Makan Hingga Bagi-bagi Bantuan
Warga pendatang maupun masyarakat tempatan, mulai kesulitan mendapatkan makanan, karena tidak bisa mencari nafkah seperti biasanya.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Jafar juga mengirimkan video dan beberapa foto kegiatan penyaluran bantuan dari pedagang kedai Aceh di Klang.
Lihat videonya di bawah ini.
Selain di Klang, kata Jafar, para pedagang kedai Aceh di beberapa kawasan lainnya juga sudah mulai mengumpulkan bantuan untuk membantu meringankan beban masyarakat.
Menurutnya, awalnya Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM) yang dipimpin oleh Datuk Mansyur Bin Usman bermaksud mengumpulkan bantuan pada satu titik, untuk kemudian disebarkan ke wilayah yang membutuhkan.
Namun, setelah berdiskusi dengan berbagai pihak, akhirnya diputuskan bahwa bantuan digalang di masing-masing kawasan dan disalurkan kepada masyarakat di sekitar kawasan dimaksud.
“Berdasarkan keizinan dari pihak polis, maka penggalangan bantuan dikoordinir oleh ketua kawasan masing-masing, di bawah payung Komunitas Aceh Malaysia,” kata Jafar Insya.
Ia menambahkan, penggalangan dan penyaluran bantuan di masing-masing wilayah, dimaksudkan agar tidak ada pergerakan orang dan barang dalam jarak yang jauh.
“Karena misi utama kita adalah membantu Kerajaan dalam perang melawan COVID-19. Kita ingin meringankan beban Kerajaan, juga beban masyarakat,” kata Jafar Insya.
“Info yang baru saja saya terima, di kawasan Rantau Panjang Klang, sudah terkumpul RM 12.200, tapi belum disalurkan. Mungkin dalam dua hari ini,” ujarnya.
Selain di kawasan Klang, para pedagang kedai Aceh di kawasan Greenwood Batu Cave dan sekitarnya juga sudah menggalang bantuan besar-besaran, untuk disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak dari kebijakan lockdown.
• Malaysia Perpanjang Lockdown hingga 14 April, Catatkan Infeksi Covid-19 Tertinggi di Asia Tenggara
• Di Tengah Mewabahnya Corona, Warga Abdya Ramai-ramai Pulang dari Malaysia & Jakarta, Satu Masuk ODP
Lari dan Terdampar
Informasi lainnya yang diperoleh Serambinews.com Sabtu (28/3/2020), ada 7 warga Aceh yang melaporkan diri terdampar pada sebuah pulau kecil di kawasan Johor, Malaysia.
Dalam sebuah video yang diterima Serambinews.com, tujuh pria ini mengaku ingin pulang ke Aceh, namun ternyata mereka diturunkan oleh tekong boat di sebuah pulau kecil yang tak jauh dari Johor.
“Hana kutuho le, ka diboeh awak long. Tekong jih ka diplueng, tah-tah awak long dibaplueng, ditiek di sinoe tujuh neukira laju. (Enggak tahu lagi, sudah dibuang kami. Tekongnya sudah lari, tas kami pun dibawanya. Kami dibuang di sini, tujuh orang),” begitu bunyi suara dalam video berdurasi 25 detik tersebut.
“Meutatupat tan nyoe, bak pulau. Hanjeut talangue blah deh. Padahai ka toe blah deh, tapi hanjeut talangue, lhok bak teungoh laot. (Enggak tahu di mana lokasinya, sebuah pulau. Nampak daratan di seberang, tapi tak mungkin berenang, karena lautnya dalam),” lanjut dia.
Ditanya terkait video ini, Jafar Insya mengatakan dirinya juga menerima kiriman video itu.
“Tapi itu sudah dijemput dan kabarnya mereka sudah kembali ke Johor,” kata Jafar Insya Reubee.(*)