Update Corona di Nagan Raya
Pasar Simpang Peut di Nagan Raya Sepi, Pedagang Keluhkan Tagihan Leasing
Semenjak pemerintah mengimbau rakyat untuk tidak keluar rumah kini pasar yang dulu dipadati pembeli kini sepi seolah menjadi pasar mati
Penulis: Rizwan | Editor: Nur Nihayati
Semenjak pemerintah mengimbau rakyat untuk tidak keluar rumah kini pasar yang dulu dipadati pembeli kini sepi seolah menjadi pasar mati
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Pedagang di Pasar Inpres Simpang Peut, Nagan Raya menyatakan keluhan terhadap sepinya pembeli sudah sepekan lebih.
Bahkan sejumlah pedagang mengaku tidak mampu menutup kredit dan pembayaran leasing menyusul bahan dagangan mereka tidak laku menyusul wabah virus corona yang kini melanda hingga ke Aceh.
Wahidin, pedagang Pasar Simpang Peut kepada Serambinews.com, Sabtu (28/3/2020) mengatakan, mereka terkena imbas wabah corona yang sekarang sedang menyerang, bagaimana tidak, semenjak pemerintah mengimbau rakyat untuk tidak keluar rumah kini pasar yang dulu dipadati pembeli kini sepi seolah menjadi pasar mati yang tidak berpenghuni.
"Hanya beberapa orang saja yang lalu lalang, di sini kami para pedagang diperparah lagi dengan tagihan kredit bwnk dan kredit mobil melalui pihak leasng yang terus menekan pembayaran kepada kami padahal mereka juga tau situasi dan kondisi saat ini," katannya.
Dikatakannya, saat ini pedagang jangankan untuk membayar kredit untuk makan saja sangat susah, meskipun kini sudah ada imbauan dari Presiden untuk penundaan kredit bank dan mobil selama satu tahun.
"Ketika kami jelaskan kepada pihak leasing mereka menjawab kami pihak perusahaan tidak mendapatkan surat dari pihak manapun termasuk dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kami memohon kepada OJK Provinsi Aceh untuk segera menyurati seluruh perusahaan otomotif, perbankan dan lain-lain yang ada dalam wilayah Aceh," kata mantan Ketua YARA Nagan Raya ini.(*)