Update Corona di Aceh
Beredar Pembicaraan Telepon tentang Warga Aceh di Malaysia Pulang dalam Kondisi Terinfeksi Covid-19
Beredar Pembicaraan Telepon tentang Warga Aceh di Malaysia Pulang dalam Kondisi Terinfeksi Covid-19
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Rekaman pembicaraan telepon format 'amr' berdurasi 6 menit 47 detik antara dua orang pria yang membahas tentang wabah corona terhadap perantau asal Aceh di Malaysia beredar di media sosial dan salah satu postingannya diterima Pengurus Forum PRB Aceh.
• 5 Penelitian Ini Beri Harapan Baru dalam Wabah Corona, Soal Vaksin hingga Tak Terinfeksi Ulang
Inilah kutipan lengkap komunikasi telepon yang diterjemahkan dari bahasa Aceh:
“Halo.”
“Halo.”
“Apa, gak ada orang.”
“Apa, capek cari gak ketemu.”
“000123, cantik sekali nomornya.”
“Nggak tahu ya.”
“Baru lihat ni.”
“Informasi dari…”
“Iya cantik kali ni nomornya.”
“Hahaha.”
“Ada berapa nomor HP, saya nomor …456 yang ada.”
“Nomor lama itu.”
“Minta 1 nomor lagilah.”
“Untuk apa?”
“456 yang saya mau.”
“Hahahahaha…”
“Info dari Malaysia…”
“Apa info?”
• Dampak Virus Corona, Banyak Warga di Banda Aceh Pilih Jual Emas
“Adik saya bilang, orang Aceh yang sakit di sana berobat gratis, tetapi yang ilegal tidak berani berobat, jadi mereka pulang kampung.”
“Sialan, rame kali yang udah sampai ke kampung.”
“Yang pulang tu, yang pulang lewat mana tu.”
“Itu yang sebelumnya.”
“Bukan, maksudnya yang masuk negara tu yang satu lagi dibilang, kan. Pokoknya yang lari tu terinfeksi semua.”
“Waduh itu dari kampung saya itu Keude Meunasah Cot Teuhoe”.
“Nah, makanya dengar dulu. Informasi dari adik saya, itu temasuk dari Nisam tiga orang.”
“Orang Nisam tiga orang, ada disebutkan siapa-siapa aja namanya?”
“Gak ada dibilang namanya. Kan ada keuchik di sana, keuchik tu bilang orang Nisam tiga orang. Begitu dibilangnya. (Selain itu ada yang berasal dari) Bireuen, Beureuneun, Sigli, termasuk yang dari Bayu tu.”
“Ya? Orang Bayu yang meninggal kemarin tu?”
“Iya.”
“Ada memang, yang kemari, orang Lhokme.”
“Itu tidak usah lapor ke rumah sakit, langsung aja lapor ke polsek.”
“Iya, iya, bias diatur tu. Ni mau keluar. Cuma ada yang sudah dipisah ya.”
“Dipisah ada, karena banyak. Cuma kepala desa setempat tidak kenal semua. Di Malaysia sana mereka tidak berobat, jadi orang kampung takut tertular jadi mereka lari ke laut.
Termasuk tentara berjumlah 20 orang yang marah-marah itu, dibilang adik saya, warga desa sebelah sana marah kepada warga desa sebelah sini, mereka sudah terinfeksi semua.”
“Habislah orang kampung saya.”
“Itulah yang adik saya bilang, orang Nisam tiga orang. Selebihnya orang kampung Bapak.”
“Alah, kampung saya tidak ada yang terinfeksi.”
• Sedang Lockdown, Arab Saudi Cegat Serangan Rudal di atas Riyadh dan Jizan, 2 Warga Sipil Terluka
“Kalau saja diketahui, kalau tidak dilapor ke rumah sakit atau tidak diisolasi, ya musibah lah. Jadi ya dilapor lah. Ataupun cari tahu mungkin sudah dilapor, kan. Itu jangan dekat-dekat dengan orang tu.”
“Tidak ada. Tidak ada keluar.”
“Kalau di Bayu sudah 1 kampung. Tahu?”
“Bayu?”
“Di Bayu, tidak tahu sedikitpun?”
“Mana da.”
“(Kasus) di Bayu, meninggalnya di Malaysia. Dibawa pulang ke Aceh pakai plastik.”
“Itulah. Yang kubilang orang (dari) Malaysia kan.”
“Sampai ke Aceh ni, dibuka plastiknya terus dimandikan. Satu kampung kena. Itu polisi sedang menyelidiki teungku imumnya dan siapa-siapa yang terlibat.
Itu target, Prof Dr apa namanya, kemungkinan di Lhokseumawe seperti Kota Wuhan, dibawa penyakit dari luar.
Tidak bisa pulang orang tu. Yang Covid tidak bisa, yang pulang tidak bisa. Yang di laut begitu juga. Ketika melamun tadi, terkejut ditelepon adik, kan. Rupanya cerita dari sana.”
“Tidak ada penguasa dari Laweung ya.”
“Mana da.”
“Baik. Baik. Nanti pas keluar saya hubungi polsek.”
“Kalau tidak dijaga, kena semua.”
“Baik. Baik.”
“Ini info dari sana. Bukan dari sini. Orang yang pulang orang sudah berpenyakit.”
“Terima kasih ya. Assalamu’alaikum.”
• Janda Taruh Bayi Dalam Tong Sampah di Banda Aceh, Ternyata Hasil Hubungan Gelap, Ini Kronologinya
Belum diketahui kapan komunikasi telepon itu dilakukan termasuk identitas kedua pria yang berkomunikasi.
“Saya nggak tahu apakah rekaman itu original atau hoax. Saya copy dari salah satu grup WhatsApp, menurut saya materi komunikasinya sangat penting sebagai bagian dari kesiapsiagaan dan pengetahuan untuk masyarakat,” kata Wakil Sekretaris Forum PRB Aceh, Fachmi Ibrahim ketika mendiskusikan ihwal rekaman itu dengan Serambinews.com.
Selain dari Forum PRB Aceh, Serambinews.com juga menerima informasi tentang kepulangan perantau Aceh di Malaysia yang diteruskan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBA, Muhammad Syahril.
Muhammad Syahril meneruskan informasi berupa imbauan penting dan harus segera diantisipasi agar wabah corona tidak semakin merebak di wilayah Aceh.
• VIDEO - Driver Ojek Online Disangka Korban COVID-19, Ternyata Ketiduran di Pinggir Jalan
Syahril menulis, mengingat banyaknya warga asal Aceh yg bekerja di negara tetangga (Malaysia, Singapura dll) baik secara legal maupun ilegal dan sebagian dari mereka saat ini sudah mulai kembali ke Aceh maka sesuai analisa dpt di ketahui sbb:
- Malayasia melakukan pengawasan ketat terhadap warga termasuk warga negara lain (juga pendatang ilegal dari Aceh via laut).
- Saat mereka terdeteksi sudah pasti harus masuk isolasi ke RS tentu ada konsekwensi yaitu selepas sembuh pasti dimasukan penjara karena pendatang haram.
- Pilihan hanya 2, yaitu pulang kampung via laut atau masuk RS kemudian dipenjara
- Tentu mereka akan lari dari malaya dengan perahu via laut.
- Hal ini sangat berbahaya bagi penyebaran virus covid 19 ke masyarakat di kampung halaman masing2.
- Bukti sudah ada dan banyak mereka sekarang sdh berada di kampung2 terutama daerah pesisir.
• Update: 1.285 Kasus Positif Covid-19 di Indonesia, 114 Pasien Meninggal Dunia
Solusi:
- Lakukan pencengahan kalau di Banda Aceh sudah agak ketat peraturan di gampong dengan perintah surat Wali kota untuk karantina wilayah gampong (jangan sebut lockdown lagi) karena lockdown gak ada dasar hukum sedang karantina wilayah untuk kepentingan kesehatan ada UU nya.
- Kordinasi dengan paguyuban masyarakat Aceh di Malaysia Datok Mansyur Bin Usman untuk membicarakan agar ada solusi dan tindakan untuk keselamatan mereka juga keluarga di kampung.
- Satgas covid 19 harus melakukan langkah-langkah nyata dengan memkomunikasikan permasalahan ini dengan kepala daerah kabupaten.
- Ini tidak bisa kita cegah dengan pola-pola biasa karena mereka tidak melewati pelabuhan/bandara resmi yang di sana memang sudah ada SOP penanganan. Demikian...(*)
• BREAKING NEWS - Satu Lagi Warga Aceh Positif Corona Sepulang Bulan Madu dari Malaysia