Update Corona di Banda Aceh

Dampak Virus Corona, Banyak Warga di Banda Aceh Pilih Jual Emas

Akibatnya, perekonomian masyarakat yang rata-rata merupakan pedagang mulai goyang karena kesulitan mencari rezeki.

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NURUL HAYATI
Ilustrasi - Penjual menata emas dagangannya di toko mas Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh. 

Akibatnya, perekonomian masyarakat yang rata-rata merupakan pedagang mulai goyang karena kesulitan mencari rezeki. 

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Wabah virus corona yang sedang terjadi di seluruh dunia saat ini memberi pengaruh ke roda perekonomian masyarakat. 

Seiring dengan pergerakan wabahnya yang semakin meluas dan agar tidak menambah korban jiwa, maka pemerintah mengimbau masyarakat untuk menjauhi tempat-tempat keramaian.

Tak hanya itu sejumlah toko, warung kopi, dan lainnya di Banda Aceh juga diminta untuk ditutup sementara waktu hingga kondisi benar-benar kondusif kembali. 

Akibatnya, perekonomian masyarakat yang rata-rata merupakan pedagang mulai goyang karena kesulitan mencari rezeki.

Pedagang Emas di Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Pasar Atjeh, Banda Aceh, Murizal kepada Serambinews.com, Minggu (29/3/2020) menyampaikan sudah tiga hari terakhir ini banyak masyarakat yang memilih untuk menjual emasnya, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari sebab tidak dapat keluar untuk bekerja seperti biasanya.

Warga Tolak Jenazah Pasien PDP Covid-19, Tak Boleh Dimakamkan dan Ambulans Diusir, Keluarga Pasrah

Seorang Pria Acungkan Pisau Saat Diamankan Polisi, Sebelumnya Ancam Bunuh Ibu, Ini Kronologinya

BNN Kota Banda Aceh Tutup Sementara Klinik Pratama, Ini Alasannya

“Hampir 80 persen masyarakat menjual emasnya untuk kebutuhan biaya hidup. Roda perekonomian masyarakat sudah mulai goyang dalam artian sudah susah untuk mencari rezeki, karena ditakuti wabah virus corona,” sebutnya.

Ia menambahkan tidak hanya pedagang, tapi semua aspek juga berpengaruh mulai dari petani dan nelayan. 

“Jadi banyak yang melepas emasnya untuk biaya hidup, karena kondisi di Banda Aceh dan Aceh Besar mulai tak menentu.

Yang ada emas bisa dijual emasnya, yang ada uang bisa ke ATM.

Tapi yang tidak ada uang, sayang hidupnya makin terpuruk dengan kondisi seperti sekarang ini,” tuturnya.

Harga emas saat ini, dikatakan Murizal sebesar Rp 2.500.000/mayam (belum ongkos buat). Menurutnya, ada penurunan sedikit yang dipengaruhi oleh nilai mata uang rupiah yang menguat terhadap dollar amerika.

Di samping itu, ia juga menyampaikan lebih dari 50 persen toko di kawasan tersebut sudah mulai tutup untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut. (*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved