Update Corona di Aceh Singkil
Bocah Australia Naik Yacht ke Kepulauan Banyak, Menitikkan Air Mata Ketika Tau Harus Segera Pulang
Kepada Stephen, tim Gugus Tugas memohon agar mereka meninggalkan perairan Aceh Singkil, sebagai protokol pencegahan virus Corona.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Andinah Jean (9) bocah asal Australia ini, menemani sang ayah Stephen Charles (59) berpetualang naik Yacht.
Mereka hanya berdua berlayar mengarungi samudera dari Australia, ke Langkawi, Malaysia, Sabang lalu ke Kepulauan Banyak. Lantaran sang bunda Andinah telah meninggal dunia.
Sudah sepekan mereka tinggal dalam kapal di Ujung Lolok, Kecamatan Pulau Banyak Barat.
"Hanya berdua di kapal," kata Stephen kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Aceh Singkil, yang menemuinya, Minggu (29/3/2020).
Andinah dengan logat khas bulenya menjawab pertanyaan yang diajukan tim Gugus Tugas. Ia pun mempersilahkan ketika dr Khuzaini dan dr Darul memeriksa kesehatannya.
Dari hasil pemeriksaan ayah dan anak itu dalam keadaan baik. Apalagi Stephen ternyata memiliki alat pemeriksa suhu tubuh yang terbilang canggih.
Usai menjalani pemeriksaan, tim Gugus Tugas, menyampaikan permintaan maaf mengganggu kenyamanannya.
Kepada Stephen, tim Gugus Tugas memohon pengertiannya agar meninggalkan perairan Aceh Singkil. Hal itu dengan berat hati harus dilakukan sebagai protokol pencegahan virus Corona.
"Mohon maaf, jika wabah Covid-19 sudah dinyatakan tidak ada lagi, silahkan datang berlibur ke tempat kami," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Singkil, Edy Hartono.
Tim Gugus Tugas, terlihat berulang kali menyampaikan permintaan maaf. Dijawab Stephen bahwa pihaknya memahami kondisi yang terjadi.
"Kami segara pulang, menunggu cuaca bagus," kata Stephen.
Saat sedang berbincang, Andinah terlihat menitikan air mata. Ia merasa senang atas perhatian Pemerintah Aceh Singkil.
Namun di sisi lain, Andinah sedih lantaran harus meninggalkan Kepulauan Banyak. Padahal hatinya sudah jatuh hati dengan keindahan pulau di batas Samudera Hindia itu.
"Dia sedih karena sangat suka dengan Kepulauan Banyak, tapi harus cepat pulang," kata Junardi Ahmad penerjemah dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Singkil.