Pemerintah Aceh Kaji Opsi Lockdown, Bupati Aceh Besar Minta Menhub Tutup Bandara SIM
Pemerintah Aceh kini tengah mengkaji opsi memberlakukan lockdown untuk menangani meluasnya wabah virus Covid-19 atau Corona
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh kini tengah mengkaji opsi memberlakukan lockdown untuk menangani meluasnya wabah virus Covid-19 atau Corona. Saat ini Pemerintah Aceh tengah melakukan hitung-hitungan terkait kemampuan memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk soal pengangkutan peralatan medis dan lainnya.
Hal itu disampaikan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kepada Serambi, Sabtu (28/3/2020) menjawab banyaknya desakan agar Pemerintah Aceh segera memberlakukan lockdown. Dengan diterapkannya kebijakan tersebut, maka Aceh bakal dikunci. Semua pintu akses keluar masuk, baik darat, laut, dan udara akan ditutup.
“Lockdown itu kewenangan pusat, kita ikut saja. Kalau lockdown provinsi, itu instans (bisa langsung), kunci, selesai. Tapi pada prinsipnya semua setuju, saya juga setuju (lockdown),” kata Plt Gubernur.
Namun sebelum melakukan lockdown, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan. salah satunya adalah kemampuan Pemerintah Aceh memenuhi kebutuhan masyarakat. Pihaknya mengaku saat ini sedang melakukan perhitungan tersebut. "Kita harus hitung dulu kemampuan kita memenuhi kebutuhan publik, misalkan sebulan. Sekarang ini sedang kita hitung," ujar Nova.
Selain itu, lanjut dia, lockdown juga akan menutup akses penerbangan. Sementara di sisi lain, ada beberapa barang dan alat kebutuhan medis terkait penanganan Covid-19 yang dikirim dari Jakarta dan pengangkutannya menggunakan pesawat. Termasuk juga pengiriman sampel pasien yang diduga terinfeksi Corona.
"Sekarang APD (alat pelindung diri) ini akan terus-terusan masuk, juga peralatan lain dan obat-obatan. Kalau kita lockdown, berarti barang itu tidak bisa masuk lagi. Misalnya kita menggunakan pesawat carteran, itu berapa biayanya, ini juga sedang kita hitung,” jelas Nova Iriansyah.
Hal lain yang juga penting adalah persiapan dari masyarakat Aceh sendiri dalam menghadapi lockdown. Hingga malam kemarin, Nova mengaku berkeliling Kota Banda Aceh dan melihat masih ramai warga yang berkeliaran di jalan. “Kalau kita lockdown tetapi di dalam masyarakat nggak disiplin, susah juga. Jadi harus bertahap, kita disiplinkan dulu dari dalam,” imbuh Plt Gubernur Aceh ini.
Karena itu ia berharap masyarakat Aceh bersabar. Lockdown dikatakannya hanya tinggal menunggu waktu. Pemerintah Aceh saat sedang melakukan hitung-hitungan, karena tidak mungkin lockdown dilakukan seketika tanpa melakukan persiapan yang matang.
"Sudah kita akomodir, tinggal tunggu waktunya, karena nggak mungkin seketika bisa langsung kita lockdown," demikian Nova Iriansyah.
Tutup Bandara SIM
Sementara itu, Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menutup sementara Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar. Permohonan itu disampaikan Mawardi atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui surat Nomor 553.1/1296 yang ditandatanganinya Jumat (27/3/2020).
Dalam suratnya, Mawardi menjelaskan bahwa penyebaran Covid-19 terus meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil yang lebih besar dan telah berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Virus Covid-19 ia katakan, sudah mulai terdeteksi di Aceh dan sudah memakan korban jiwa. Pasien yang terinfeksi diketahui baru tiba dari perjalanan luar daerah melalui Bandara SIM, Blang Bintang, Aceh Besar. “Karena alasan itu, berkenaan dengan hal tersebut, harapan kami penutupan untuk sementara waktu Bandara Sultan Iskandar Muda untuk penerbangan komersil," harapnya.
Langkah itu menurut Mawardi sesuai uraian surat tersebut, merupakan salah satu solusi yang tepat agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas di Aceh. Surat itu ditujukan kepada Menteri Perhubungan RI dan ditembuskan kepada Plt Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Angkasa Pura, dan Ketua DPRK Aceh Besar.
Terkait hal itu, pihak PT Angkasa Pura selaku pengelola Bandara SIM, menyatakan siap mengikuti keputusan Ditjen Perhubungan Udara jika memang Bandara SIM harus ditutup sementara.