UPDATE CORONA DI ACEH

Direktur RSUZA Tegaskan Hasil Swab Pasien EY Asal Aceh Utara Belum Keluar, Ini Penjelasannya

Hasil pemeriksaan swab EY yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) itu akan keluar tanggal 1 April 2020.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/ SUBUR DANI
Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT-(K) Spine FICS memberi keterangan kepada awak media, seusai peninjauan ruang khusus perawatan pasien corona virus bersama Anggota Komisi V DPRA di RSUZA, Selasa (28/1/2020). 

Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA), Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine menegaskan bahwa hingga Senin (30/3/2020) petang pihak RSUZA belum menerima hasil swab dari Balitbang Kemenkes RI atas nama pasien EY.

Pria ini awalnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dan dirawat di RSUZA.

Spesimen swab tenggorokannya dikirimkan ke Balitbang Kemenkes RI.

Namun, saat hasilnya belum diperoleh, yang bersangkutan meninggal dunia dan kemudian dimakamkan di Syamtalira Bayu, Aceh Utara.

"Jadi, karena hasilnya belum kita terima, kita belum bisa memastikan apakah pasien yang sudah meninggal itu positif terinfeksi corona atau tidak," kata Azharuddin menjawab Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (30/3/2020) petang.

Sebelumnya, Jumat lalu Azharuddin menyatakan kepada Serambinews.com bahwa hasil pemeriksaan swab EY yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) itu akan keluar tanggal 1 April 2020.

Itu sebab, dia kaget membaca pemberitaan media online lokal yang berbasis di Lhokseumawe pada Senin sore yang menyebutkan hasil swab EY sudah keluar dan dikirim langsung dari Jakarta ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Aceh Utara.

Berita yang kemudian sempat dikutip Serambinews.com itu menyatakan, hasil swab itu, EY tidak terinfeksi virus corona atau negatif Covid-19.

Masih menurut portal berita tersebut, EY meninggal saat dalam perawatan di RSUZA karena infeksi empedu.

Dalam berita itu juga disebutkan: Informasi hasil pemeriksaan tersebut telah diterima oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Utara pada Senin, (30/3/2020) siang.

Namun, setelah ditelusuri kembali, ternyata berita tersebut telah dihapus.

Serambinews.com pun telah meralat pemberitaan dimaksud.

RALAT - Belum Ada Hasil Tes Swab Almarhum EY Asal Aceh Utara

Orang yang Menyentuh Jenazah PDP Berstatus ODP

Heran dan Lakukan Konfirmasi

Terhadap pemberitaan tersebut, Azhar mengaku heran, sebab pihak RSUZA yang mengirimkan spesimen swab tenggorokan pasien ke Balitbang Kemenkes RI, tapi mengapa hasilnya justru dikirim langsung ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Utara.

Azhar sampai bertanya ke internal RSUZA apakah ada yang menerima hasil swab pasien EY lalu mengirimkannya ke Aceh Utara, ternyata tak seorang pun stafnya melakukan hal itu.

Atas dasar itu Azhar berkesimpulan bahwa hasil pemeriksaan swab tenggorokan almarhum EY memang belum diterima di Aceh dari Balitbang Kemenkes RI.

Almarhum EY, semasa hidupnya tercatat sebagai warga Gampong Pulo Bang Trieng, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.

Ia merupakan PDP kedua yang meninggal dalam perawatan di RSUZA.

Publik sangat berkepentingan mengetahui hasil swab-nya karena jenazah pasien PDP Covid-19 ini sempat dimandikan sebelum dimakamkan.

Artinya, prosesi fardu kifayahnya tidak mengikuti standard operating procedure (SOP) pasien Covid-19.

Timbul kekhawatiran andai saja nanti hasil swab-nya positif corona, maka orang-orang yang memandikan, mengafankan, dan memakamkannya berpotensi tertular virus corona.

Itu sebab, hasil swab almarhum sangat ditunggu-tunggu.

Dua Jubir Covid-19 Aceh Utara Sebut Jenazah PDP yang Dimandikan Warga belum Ada Hasil Lab

Update: Positif Corona di Indonesia Bertambah Jadi 1.414 Kasus, 75 Sembuh, 122 Meninggal Dunia

Penjelasan Jubir Covid-19 Aceh Utara

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengananan Covid-19 di Aceh Utara, Andree Prayuda yang ditanyai wartawan Serambinews.com di Lhokseumawe, Senin (30/3/2020) petang menegaskan bahwa hasil pemeriksaan swab EY sama sekali belum diterima di Aceh Utara dari RSUZA Banda Aceh.

Ia juga mengaku heran mengapa ada media online yang memberitakan bahwa hasil pemeriksaan swab EY sudah keluar dan dinyatakan almarhum tidak terinfeksi virus corona alias negatif.

Seperti diberitakan sebelumnya, PDP Covid-19 yang meninggal di RSUZA Banda Aceh sesampai di rumahnya di salah satu gampong di Aceh Utara dimandikan warga.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (26/3/2020) sebelum jenazah dikebumikan.

Kendati belum tentu pasien tersebut terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), karena masih menunggu hasil lab.

Namun, pada hari itu juga pihak Dinas Kesehatan Aceh Utara sudah melakukan penyemprotan disinfektan di rumah tetangga korban tersebut.

Selain itu sejumlah warga dan keluarga yang sudah bersentuhan dengan jenazah PDP juga diminta melakukan karantina mandiri selama 14 hari ke depan.

“Selain itu kita sudah minta petugas untuk menelusuri siapa yang saja yang menyentuh pasien tersebut.

Sebagiannya tadi sudah diingatkan agar mereka melakukan karantina mandiri selama 14 hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin SKM.

Warga yang melayat tidak boleh keluar rumah selama dalam pemantauan. Kendati belum ada hasil, tapi dikhawatirkan dapat menular ke orang lain.

PDP asal Aceh Utara ini meninggal dunia Rabu (25/3/2020) di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

“Hasil diagnosa di sana pasien tersebut mengalami sesak nafas dan pasien tersebut baru pulang dari Malaysia,” kata Amir Syarifuddin.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved