Berita Bener Meriah

Anggota DPRK Bener Meriah Pantau Persediaan dan Harga Sembako, Harga Gula Pasir Mulai Turun

Pemantauan ini dilakukan dalam kawasan Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (31/3/2020), menindak lanjuti keluhan warga.

Penulis: Budi Fatria | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/BUDI FATRIA
Anggota DPRK Bener Meriah memantau harga dan ketersedian sembako di toko-toko kelontong dalam kawasan Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (31/3/2020). 

Pemantauan ini dilakukan dalam kawasan Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (31/3/2020), menindak lanjuti keluhan warga.

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Anggota DPRK Bener Meriah memantau harga dan ketersedian sembako di toko-toko kelontong.

Pemantauan ini dilakukan dalam kawasan Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (31/3/2020), menindak lanjuti keluhan warga. 

Mereka yang melakukan pemantauan harga dan ketersediaan barang itu antara lain Abubakar, Yuzmuha, Salwani.

Kemudian Zulham, Baitul Hakim, Darussalam, dan Wen Kusumandana Mimija.

Dari hasil pemantauan ke pasar, kebutuhan sembako saat ini, seperti gula pasir, minyak goreng, telur, dan beras masih tersedia di toko-toko kelontong.

Gas Elpiji 3 Kg Dijual Rp 35 Ribu, Anggota DPRK Bener Meriah Minta Aparat Tindak Pangkalan “Nakal”

Dayah Jami’ah Al-Aziziyah Glee Batee Iliek Samalanga Mempercepat Libur Santrinya, Ini Jadwalnya

Bupati Aceh Singkil Perintahkan Kepala Desa Gunakan APBDes untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Sedangkan harga, misalnya gula pasir yang sebelumnya dijulal Rp 25.000 per kilogram, kini sudah turun menjadi Rp 18.500 hingga Rp 19.000 per kilogram.

Kemudian harga beras masih normal, seperti beras premium Rp 165.000/zak dan yang terendah Rp 145.000/zak.

Adapun telur dijual Rp 40.000 per papan dan minyak goreng Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kilogram.

Kemudian para Anggota DPRK Bener Meriah ini juga ikut memastikan tersedianya bahan untuk disinfektan, seperti cairan pemutih pakaian (bayclin) dan sejenisnya.

Menurut pengakuan pedagang, bahan-bahan untuk disinfektan terbatas, tetapi masih tersedia.

“Bahan-bahan disinfektan sengaja kita jajakan di depan toko agar masyarakat yang membutuhkan dapat membelinya di sini,” ujar Taufik seorang pedagang.

 Lanjut Taufik, kalau untuk kebutuhan pribadi pihaknya membatasi hanya memberikan 3 botol perorang.

Namun jika untuk kebutuhan kampung/desa boleh dibeli 1 kardus.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved