Begini penjelasan UAS Soal Masjid Ditutup untuk Cegah Corona, Tetapi Mall Tidak, Simak Videonya
Dai kondang asal Riau itu angkat suara mengenai narasi yang beredar di masyarakat atas kerisaun ‘mesjid ditutup sedangkan mall tidak’.
Dai kondang asal Riau itu angkat suara mengenai narasi yang beredar di masyarakat atas kerisaun ‘mesjid ditutup sedangkan mall tidak’.
Laporan Firdha Ustin
SERAMBINEWS.COM - Dai kondang Ustadz Abdul Somad merespon pandemi virus Corona atau Covid-19 yang kian mengkhwatirkan penduduk dunia, tak terkecuali di indonesia.
UAS sapaan akrabnya menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya, melalui video ceramah singkat yang di unggah laman Facebook Kampung Ustadz Abdul Somad, pada Rabu (1/4/2020).
Dai kondang asal Riau itu angkat suara mengenai narasi yang beredar di masyarakat atas kerisaun ‘mesjid ditutup sedangkan mall tidak’.
Ungkapan seperti itu kian beredar di masyarakat terlebih setelah dikeluarkannya fatwa MUI Nomor 14/2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah salam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.
“Ada sebagian orang mengatakan risau ‘kenapa masjid ditutup, kenapa mall tidak.
Kenapa masjid ditutup, kenapa airport tidak.
Kenapa masjid ditutup, kenapa bioskop tidak,” kata UAS dikutip Serambinews dari sebuah video di laman Facebook.
• Dampak dari Virus Corona, Bisnis Hotel di Banda Aceh Nyaris Tutup, Mulai Merumahkan Karyawan
• Unsyiah Tiadakan Wisuda Periode Februari-April 2020, Ijazah dikeluarkan Bulan Mei
• Anda Percaya Bahwa Susu Dapat Melawan Virus Corona, Ini Penjelasan Ilmiahnya
UAS menjelaskan, masyarakat tidak boleh serta merta beranggapan kalau masjid tak perlu ditutup.
Ia mengatakan, hal yang harus dilakukan masyarakat saat ini adalah tidak berkerumun di masjid dan juga tidak berkerumun di mall atau tempat hiburan lainnya.
UAS tidak membenarkan seseorang tidak shalat berjamaah di masjid karena alasan takut tertular Covid-19, tapi justru malah jalan-jalan di mall.
Dalam penjelasannya, UAS mengatakan agar masyarakat saling menjaga.
"Jangan sampai ketika orang ditanya. 'kamu tidak shalat Jumat?'. 'Saya takut nanti tersebar virus'.
Dia tidak shalat Jumat, dia tidak shalat berjamaah tapi ke mall, tapi orang asing yang tidak steril dibiarkan masuk.
Nah ini (yang) tidak benar. Oleh sebab itu kita saling menjaga," kata dia.
Hal itu wajib dilakukan terkhusus bagi masyarakat yang tinggal di daerah zona yang rentan terinfeksi Covid-19.
Artinya, masyarakat harus mengikuti himbauan pemerintah agar bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
UAS Menyarankan agar masyarakat mengikuti Fatwa MUI yang menekankan bahwa daerah yang rawan Covid-19 boleh mengganti shalat Jumat dengan shalat Zuhur di rumah. (*)