Antisipasi Corona
Ketua Forbes Minta Pemerintah Aceh Bersikap Tegas untuk Hentikan Sementara Pekerjaan Jalan Tol
Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar diminta bersikap tegas untuk menghentikan sementara pekerjaan jalan Tol Sigli-Banda Aceh untuk mencegah Corona.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Asnawi Luwi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR-DPD RI asal Aceh, M Nasir Djamil, meminta kepada Pemerintah Aceh dan Pemkab Kabupaten Aceh Besar agar bersikap tegas untuk segera menutup sementara pekerjaan jalan Tol Sigli Banda Aceh (Sibanceh) walaupun program strategis Nasional guna menghambat penyebaran virus corona (Covid-19) di Aceh.
"Jam malam diberlakukan di Aceh, restoran dan warkop ditutup. Bagaimana rakyat mencari rezeki,? tanyanya. Sementara, pekerjaan jalan Tol (Sibanceh) tidak ditutup dan membiarkan mereka para pekerja itu beraktivitas seperti biasa. Ini artinya, pemerintah Aceh yang tidak tegas dan tidak berlaku adil terhadap rakyat Aceh. Karena satu sisi ada yang boleh tetap kerja seperti semula, dan ada yang tidak," ujar M Nasir Djamil, kepada Serambinews.com, Jumat, (3/4/2020).
Kata Nasir Djamil, kita harus mendata asal usul seluruh pekerja di Jalan Tol Sigli Banda Aceh dan kalau mereka terus bekerja siapa yang bisa menjamin para pekerja tersebut aman dari penyebaran virus corona (covid-19).
Jadi, untuk mengetahui berapa banyak para pekerja tersebut yang sering melakukan perjalan ke luar Aceh dan beraktivitas harus kita data lebih detail dan menyesuaikan dengan data di BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut M Nasir Jamil, saat ini telah dikeluarkan Plt Gubernur Aceh tanggap darurat Covid-19 di Aceh.
Tetapi, mata rantai upaya untuk pencegahan virus corona tidak kita putuskan seperti masih beraktivitasnya pekerjaan jalan tol Ruas Sigli Banda Aceh.
Jadi, menurut M Nasir Djamil, sudah saatnya pemerintah bersikap tegas untuk menghambat penyebaran virus corona ini pekerjaan jalan tol Sibanceh yang melibatkan pekerja ribuan orang, untuk sementara harus dihentikan guna mengantisipasi pendemi Covid-19.
"Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol segera tutup pekerjaan sementara jalan tol Sibanceh," tegasnya.
Hal lain diutarakan, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar dari Partai PKS, Zulfikar Aziz SE. Menurut dia, Pemerintah Pusat harus memikirkan juga aspirasi masyarakat Aceh pasca diberlakukannya tanggap darurat Covid-19 selama sekitar 2,5 bulan.
"Jangan masyarakat di Aceh dibatasi beraktivitas di depan umum dan berdagang guna mencegah penyebaran virus corona di pedesaan. Tapi, pekerjaan jalan tol Sigli Banda Aceh dan aktivitas penerbangan di Bandara SIM Blangbintang, Aceh Besar tidak juga ditutup dan malah ramai masyarakat yang datang dan menjemput di Bandara SIM Blangbintang. Padahal, ini merupakan gerbang atau pintu masuk yang paling besar membawa penyebaran pandemi virus corona (covid-19) di Aceh,” ujarnya.
Karena, padatnya orang keluar dan masuk di Aceh, begitu juga pekerja jalan Tol yang ribuan orang berada Aceh keluar masuk beraktivitas yang tidak terawasi.
Jadi, pihaknya berharap Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat melalui Dirjen Kementrian Perhubungan Udara dan Kementerian PUPR segera menutup aktivitas penerbangan sementara di Bandara SIM Aceh Besar dan juga pekerjaan proyek jalan tol Banda Aceh ruas Sigli guna menghambat penyebaran virus corona di Aceh.
Karena, kalau tidak ditutup, maka akan sia-sia upaya yang mereka lakukan seperti penyemprotan desinfektan di fasilitas umum lainnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali melalui Kabag Humas dan Protokol Muhajir SSTP MPA, mengatakan Bupati Aceh Besar telah menyurati Menhub dengan nomor surat 553.1/1296 bersifat segera dilayangkan Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, pada Jumat 27 Maret 2020 yang ditembuskan ke Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Eksekutif GM Angkasa Pura II, dan Ketua DPRK Aceh Besar.