Update Corona di Subulussalam

Terkait PDP Positif Corona Versi Rapid Test, Wawalko Subulussalam Imbau Warga Jangan Panik

Dalam konferensi pers yang digelar, Jumat (3/4/2020) Wawalko Salmaza meminta warga tidak panik berlebihan, namun tetap mengedepankan kewaspadaan.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Drs SALMAZA MAP, Wakil Wali Kota Subulussalam. 

Dikatakan, rapid test sensitifitifasnya tinggi bisa sampai 90 %.

Diterangkan, sensitifitasnya untuk mengenal virus lebih tinggi.

Tetapi spesifitasnya agak rendah, yakni hanya 70-80 persen.

Spesifitas ini untuk mengenal secara spesifik apakah virus dimaksud corona atau lainnya.

Risdianty pun membantah jika akurasi rapid test hanya 20 persen.

Sebab, alat rapid test yang digunakan di RSUD Kota Subulussalam standar pemerintah dan direkomendasikan Hasil World Health Organization (WHO).

Tak hanya itu, rapid test yang digunakan di Subulussalam FDA (Badan Pengawas Makanan dan Obat di Amerika Serikat).

”Ini alat yang kita gunakan standar pemerintah dan direkomendasikan WHO lo, jadi siapa pula bilang akurasinya hanya 20 persen.

Kalau rendah siapa mau beli, harganya aja mahal.

Memang belum final, tapi ini sudah bisa menjadi dasar pemeriksaan ke lebih tinggi, makanya dirujuk,” terang Risdianty

Lebih jauh dijelaskan, rapid test itu sensitifitasnya untuk mengenal virus tinggi, tetapi spesifiknya kurang tinggi sehingga virus lain bisa terbaca positif juga.

Alat itu, lanjut Risdianty bukan hanya untuk Covid-19, tapi sejenisnya.

Sehingga bisa jadi positif palsu.

Untuk kepastian maka perlu diperiksa PCR yang spesifitasnya lebih tinggi.

Masalahnya untuk pemeriksaan dengan PCR ini membutuhkan waktu lebih lama karena harus dikirim ke Jakarta.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved