Breaking News

Update Corona di Abdya

Dua Warga Abdya tak Lagi Berstatus ODP, Dua lainnya Masih dalam Proses Pemantauan

Dari empat warga Abdya yang masuk daftar ODP Covid-19, dua diantaranya sudah dikeluarkan dari daftar dan dua lainnya masih dalam proses pemantauan.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
DOK BPBK ABDYA
Petugas kesehatan di posko pemeriksaan Lembah Sabil, Abdya memeriksa suhu tubuh awak penumpang angkutan umum dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Dari empat warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang masuk daftar ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19, dua diantaranya sudah dikeluarkan dari daftar dan dua lainnya masih dalam proses pemantauan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Minggu (5/4) sore menjelaskan, dua warga yang sudah dikeluarkan dari daftar ODP masing-masing satu warga salah satu desa di Kecamatan Kuala Batee pulang dari Malaysia, dan satu lagi warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie pulang dari Jakarta.

“Warga salah satu desa di Kuala Batee dikeluarkan dari daftar ODP sekitar empat hari lalu dan warga salah satu desa di Blangpidie dikeluarkan sekitar 3 hari lalu,” kata Safliati.

Kedua warga tersebut dikeluarkan dari daftar ODP karena masa inkubasinya sudah selesai dan setelah menjalani isolasi diri selama 14 hari, kondisi kesehatannya  membaik.

Sedangkan dua warga yang masih terdaftar dalam ODP adalah satu warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot. Yang bersangkutan  pulang dari Malaysia masuk ODP empat hari lalu, setelah diperiksa oleh petugas puskesmas suhu tubuhnya tinggi dan deman, dimana merupakan gejala awal Covid-19.

Yang bersangkutan diharuskan menjalani isolasi mandiri di rumah selama selama 14 hari (tidak boleh keluar rumah) dan petugas kesehatannya terus dipantau.   

Satu lagi merupakan warga  dari salah satu desa di Kecamatan Susoh. “Warga ini pulang dari Banda Aceh tanggal 17 Maret, mengalami demam pada 31 Maret atau setelah 14 hari tiba di kampung. Tapi, baru melaporkan pada 1 April,” kata Safliati.

Setelah dia melapor, petugas Puskesmas turun untuk memeriksa kesehatan di rumah warga. “Setelah diperiksa suhu tubuhnya tinggi dan deman, dimana merupakan gejala awal, maka yang bersangkutan dimasukkan dalam daftar ODP,” kata Safliati.

Warga Susoh ini harus isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan. Petugas kesehatan  terus memantau kondisi kesehatan yang bersangkutan.  

Hingga Minggu, tidak ada warga Abdya yang masuk daftar PDP (Pasien Dalam Pengawasan).  

Kepala Dinkes Abdya, Safliati juga menjelaskan, warga Kabupaten Abdya yang pulang kampung (pulkam) terus meningkat. Data terakhir sampai Jumat berjumlah 480 orang.  

Warga Abdya yang mudik tersebut sebelumnya bekerja di luar negeri, paling banyak dari Malaysia. Sedangkan dari dalam negeri, terutama dari Jakarta, Bandung, Semarang dan sejumlah daerah di Indonesia, termasuk dari Banda Aceh.    

Warga yang pulkam dilakukan pendataan guna diperiksa kesehatannya di rumah kediaman masing-masing.  

Pendataan dilakukan berdasarkan  laporan masyarakat, keuchik gampong/kepala desa, camat dan anggota muspika, termasuk partisipasi sejumlah anggota dewan serta temuan di posko pemantauan di Lembah Sabil di lokasi pintu masuk dari arah Medan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved