Jembatan Darurat Warga Pusong Pidie Berlokasi di Lancok Pidie Jaya Dibakar karena Faktor Ini

Warga Gampong Pusong melintasi jembatan itu telah puluhan tahun, sebelum Pidie Jaya menjadi kabupaten.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Jembatan darurat digunakan 560 jiwa warga Gampong Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie dibakar.

Sarana penyebrangan yang dibakar itu terletak di Gampong Lancok, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.

Jembatan tersebut sebagai penghubung antara Gampong Pusong masuk wilayah hukum Pidie dengan Gampong Lancok Pidie Jaya.

Warga Gampong Pusong melintasi jembatan itu telah puluhan tahun, sebelum Pidie Jaya menjadi kabupaten.

Hingga sekarang warga Pusong masih melintasi Pidie Jaya, mengingat jembatan rangka baja di mulut Kuala Tari Kembang Tanjong tak rampung.

• Mawardi Ali Minta Masyarakat Tetap Beribadah di Masjid

• Diminta Datang ke Sekolah, Siswi SMP Dibunuh Secara Sadis dan Jenazah Disetubuhi Pembina Pramuka

• Apresiasi Pencabutan Jam Malam, Ombudsman Aceh: Langkah Positif untuk Kepentingan Publik

" Pemicu dibakarnya jembatan itu karena tapal batas. Tapi, saat ini tidak masalah lagi," kata Keuchik Pusong, M Jafar, kepada Serambinews.com, Minggu (5/4/2020).

Ia menyebutkan, pembakaran jembatan terjadi, Sabtu (5/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Namun, satu jam pascakejadian polisi bersama TNI turun langsung ke lokasi jembatan dibakar untuk mengamankan situasi.

Sehingga kedua warga tidak bentrok.

" Untuk detik ini, Alhamdulillah warga Pusong bisa melintas seperti biasa.

Selanjutnya Muspika Kembang Tanjong dan Bandar Baru akan duduk kembali," jelasnya.

Ia menambahkan, warga Pusong dengan 147 KK yang jumlah penduduk 560 jiwa, sangat mengharapkan kepada Pemkab Pidie untuk menyelesaikan jembatan rangka baja di mulut Kuala Tari, agar warga bisa melintasinya.

" Kan tidak mungkin kami harus terus menggunakan jalan di Pidie Jaya setiap hari," jelasnya. (*)