Uptade Corona di Aceh

Kasus Wanita Hebohkan Banda Aceh & Aceh Besar karena Diduga ODP Corona, Ini Jawaban Direktur RSUZA

Beberapa hari lalu wanita yang diperkirakan berumur 39 tahun ini sempat menghebohkan warga Banda dan Aceh Besar.

Penulis: Misran Asri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ SUBUR DANI
Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT-(K) Spine FICS memberi keterangan kepada awak media, seusai peninjauan ruang khusus perawatan pasien corona virus bersama Anggota Komisi V DPRA di RSUZA, Selasa (28/1/2020). 

Beberapa hari lalu wanita yang diperkirakan berumur 39 tahun ini sempat menghebohkan warga Banda dan Aceh Besar.

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Seorang wanita yang sempat menghebohkan Banda Aceh dan Aceh Besar beberapa hari lalu, ternyata diduga mengalami gangguan jiwa.

Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh.     

Beberapa hari lalu wanita yang diperkirakan berumur 39 tahun ini sempat menghebohkan warga Banda dan Aceh Besar.

Pasalnya, ia menolak dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh. 

Padahal ia dicurigai Orang Dalam Pengawasan (ODP) Corona.

Pasalnya, wanita asing yang disebut-sebut asal Bandung, Jawa Barat dan baru pulang dari Malaysia ini batuk-batuk, muntah, sampai wajahnya terlihat pucat.

Peristiwa ini terjadi pada hari Kamis (2/4/2020) lalu.  

Ini Nomor Whatsapp PLN Untuk Dapatkan Token Listrik Gratis 3 Bulan, Bisa Diklaim Mulai 6 April 2020

Panwaslih Ajak Kawula Muda Aceh Ikut Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif Sistem Online

Di Tengah Corona, Sepasang PNS di Pidie Ini Ditangkap Mesum di Kamar Ruko, Saat Suami tak di Rumah

Soal wanita itu diduga mengalami gangguan jiwa disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT-(K) Spine FICS yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (5/4/2020) malam.

"Orang sakit jiwa kok dikirim ke RICU. Jadi yang bikin heboh itu orang yang kirim, masak orang sakit jiwa dikirim ke RICU, aneh aja," tegas dr Azharuddin.

Ia pun kembali menegaskan bahwa wanita itu mengalami gangguan kejiwaan, bukan pasien respiratory intensive care unit (RICU).

Ketika ditanyakan sejauh ini bagaimana perkembangan wanita tersebut, Direktur RSUZA Banda Aceh, mengaku tidak tahu.

"Saya tidak tahu," ungkap dr Azharuddin sembari mengakhiri sambungan teleponnya.

Dari jawaban Direktur RSUZA itu, mematahkan dugaan wanita terjangkit Covid-19.

Melainkan wanita muda berinisial QA, asal Lumajang, Jawa Timur dari identitasnya yang diperoleh Serambinews.com, diduga alami gangguan jiwa.

Seperti diberitakan Serambinews.com, seorang wanita muda (39) sempat menggemparkan warga Kota Banda dan Aceh Besar, pada Kamis (2/4/2020) lalu.

Pasalnya wanita yang mengaku asal Bandung, Jawa Barat tersebut menolak saat ingin dibawa ke RSUZA, Banda Aceh, untuk diperiksa kesehatannya, setelah menunjukkan gelagat tidak baik, mulai batuk-batuk, muntah, sampai wajahnya terlihat pucat.

Kehebohan itu berawal saat wanita yang menggunakan baju terusan panjang motif bunga-bunga itu, pada Kamis (2/4/2020) pagi tersebut, sekitar pukul 09.30 WIB.

Ia singgah di sebuah kedai untuk membeli paket internet.

Selanjutnya, wanita tersebut menanyakan alamat pelabuhan di Banda Aceh.

Pada saat itu si pemilik kedai bertanya keperluannya ke pelabuhan dan wanita ini pun menjawab ingin pergi ke rumah temannya di Meulaboh.

Lalu si pemilik warung itu pun terus mengorek keterangan dari wanita tersebut dengan bertanya dari mana asalnya.

Pemilik warung itu pun menerima jawaban kalau wanita itu mengaku berasal dari Jawa Barat serta baru pulang dari Malaysia.

Kemudian pemilik warung itu bertanya lagi, pulang dengan apa dari Malaysia dan wanita itu mengaku pulang naik kapal.

Tidak lama setelah itu pemilik warung tersebut melihat kondisi wanita itu terlihat batuk-batuk dan mukanya pucat.

"Karena khawatir, si pemilik kedai langsung menelepon keuchik setempat dan melaporkan hal itu ke pihak kecamatan," ungkap Iptu Andi masih mengutip keterangan saksi dan diwawancarai Serambinews.com saat itu.

Selanjutnya, wanita tersebut langsung pergi ke arah Pasar Lambaro.

Mengetahui hal itu, Muspika Ingin Jaya sempat mengejar wanita tersebut yang sedang mengarah ke Kantor Samsat Lambaro.

Muspika Ingin Jaya (Kapolsek serta Danramil) bersama tim medis Puskesmas yang mengetahui ada yang tidak beres dengan wanita tersebut, berhasil mengamankan QA dan memasukkannya ke dalam mobil ambulans sekitar pukul 11.00 WIB dengan tujuan dibawa ke RSUZA, untuk diperiksa kesehatannya.

"Pada saat perjalanan menuju ke RSU Zainoel Abidin itulah, wanita tersebut membuka pintu ambulans dan lari ke arah Kantor Serambi Indonesia," kata Iptu Andi.

Sekitar pukul 12.30 WIB, wanita tersebut kembali diamankan oleh seorang petugas kepolisian yang ikut membantu petugas Puskesmas Ingin Jaya yang mengenakan APD lengkap dan masuk ke pekarangan Kantor Serambi.

Kemudian, wanita itu langsung dimasukkan kembali ke dalam mobil ambulance dan dibawa ke RSU Zainoel Abidin.

Setelah beberapa kali kabur dan tertangkap lagi oleh petugas, belakangan wanita tersebut diinapkan ke RSJ Aceh, lantaran di RSUZA tidak ada ruangan, pungkas Iptu Andi.

Sempat Masuk ke Kompeks Halaman Kantor Serambi

Sebelumnya, seorang perempuan paruh baya berdiri di depan Kantor Harian Serambi Indonesia, serta berhasil masuk ke halaman.

Ia berusaha menuju ke arah pintu masuk. Namun kala kakinya sedang melangkah, tiba-tiba datang mobil ambulans mencegah ibu tersebut.

Petugas medis berpakaian lengkap menghadangnya.

Wanita itu disebut-sebut seorang pasien dalam pengawasan corona (ODP) yang baru kembali dari Bandung, Jawa Barat.

Akibat ada petugas medis berpakaian lengkap, sontak warga yang melewati Kantor Harian Indonesia berhenti dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Masyarakat heboh melihat perempuan tersebut ditarik masuk ke dalam ambulans.
Namun, ia dengan keras menolak dan kerap melawan petugas medis.

Bantuan datang dari pihak kepolisian, dua orang Polisi membantu petugas medis.

Tapi, polisi yang datang membantu juga kewalahan menghadapi ibu itu.

Perempuan paruh baya itu melawan polisi seakan menantangnya.

Bahkan ia duduk di atas sepeda motor polisi dan meludah-ludah.

Ia juga sempat ingin memasuki ATM, namun berhasil dihalangi oleh petugas.

Karyawan Serambi Indonesia mendekati polisi dan menyemprotkan disinfektan pada bajunya. Karena polisi itu sengaja disentuh perempuan paruh baya tersebut.

Tindakan perempuan itu membuat petugas polisi dan medis kewalahan, karena ia selalu melawan. Ia berhasil dibawa masuk ke dalam ambulans, namun ia seperti berakting ingin muntah.

Lantas petugas membiarkannya mengeluarkan isi perutnya. Ia ke luar dari halaman Kantor Harian Serambi menuju sebuah parit.

Di situ ia mual-mual, namun tidak mengeluarkan muntah. Akting ibu tersebut semakin menjadi-jadi.

Ia muntah sambil berjalan berusaha mendekati sebuah mobil warga yang berhenti melihat kejadian itu.

Ia berjalan perlahan-lahan mendekati mobil itu dan langsung meraih pintu mobil untuk dibuka.

Beruntungnya mobil tersebut sudah dikunci dari dalam.

Mobil yang hampir menjadi korban ibu itu langsung tancap gas, menjauhi lokasi yang sudah dikerumuni warga sekitar.

Salah satu karyawan Serambi menarik pagar besi, agar perempuan itu tidak masuk ke halaman.

Ternyata yang dilakukan salah satu karyawan tersebut berhasil.

Setelah berusaha mendekati mobil, perempuan itu berusaha kembali masuk ke halaman Serambi.

Namun aksinya gagal, karena akses masuk ditutup rapat. Perempuan itu melawan-lawan ketika petugas medis memegangnya.

Ia juga sempat menampar petugas medis, berteriak, dan menunjuk petugas medis dengan wajah penuh kemarahan.

Namun petugas medis tetap berusaha menenangkan, agar ia mau dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Walhasil, ia dipegang oleh polisi dan dipaksa masuk ke ambulans.

Namun ia juga masih memperlihatkan perlawanan.

Dari mulut perempuan itu sering terdengar, "Aku gak sakit," ucapnya dengan nada tinggi.

Setelah perempuan itu berlalu, tim ACT langsung menuju kantor Harian Serambi untuk menyemprotkan disinfektan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved