Pasien RSUZA Turun Drastis, Khawatir Tertular Virus Corona

Jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dalam beberapa

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pasien RSUZA Turun Drastis, Khawatir Tertular Virus Corona
Azharuddin

BANDA ACEH - Jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dalam beberapa minggu ini mengalami penurunan drastis. Hal itu berbeda dengan sebelum merebaknya wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia, termasuk Aceh.

Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICS kepada Serambi, Jumat (3/4/2020) menjelaskan, penurunan jumlah pasien–baik rawat jalan maupun inap–di rumah sakit pelat merah itu akibat adanya kekhawatiran warga terhadap merebaknya wabah Covid-19. “Mungkin mereka (pasien) khawatir tertular virus Corona, sehingga mengurangi jadwal berobat ke RSUZA,” ungkapnya.

Disebutkan, sebelum merebaknya penyebaran virus Corona, pasien rawat inap dan rawat jalan yang berobat ke RSUZA masih relatif ramai, mencapai 506 orang per hari. Namun pada periode 23-27 Maret lalu jumlah tersebut turun drastis hingga 50 persen. “Pada awal April ini kunjungan pasien rawat inap turun lagi dan hanya  145 orang/hari, “ jelas Azharuddin.

Tak hanya pasien rawat inap, pasien rawat jalan juga mengalami penurunan yang signifikan. Malah penurunannya lebih besar lagi, hingga 60 persen lebih. Pada awal Maret, sebut Azharuddin, kunjungan pasien rawat jalan sekitar 500 orang/hari, memasuki minggu ketiga dan keempat  jumlahnya tinggal berkisar 100-200 orang/hari.

“Selain khawatir terhadap virus Corona, menurunnya angka kunjungan pasien ke RSUZA juga karena kepatuhan masyarakat terhadap imbuan pemerintah untuk tetap berada di rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyeberan Covid-19,” ungkap Azharuddin.

“Kalau ada pasien yang kehabisan obat, mereka bisa menelepon atau menghubungi via whatsApp (WA) dokter yang merawatnya. Sehingga resep obat bisa dikirim melalui pesan WA. Suasana ini, lebih memberikan ketenangan bagi pasien dan dokter,” tambahnya.

Sementara untuk pasien rawat inap yang saat ini ada di rumah sakit, ungkap  Direktur RSUZA, tetap dilayani secara normal. Setiap hari pasien tetap dikunjungi dokter spesialis yang merawatnya. Perawat juga siaga 24 jam. “Pihak rumah sakit tidak pernah menakut-nakuti pasien rawat inap agar mau pulang. Pasien yang ingin pulang tetap  diberi izin dokter,” ujar Azharuddin.

Untuk mencegah pasien rawat inap terpapar virus corona, pihak rumah sakit lebih memperketat pengawasan, diantaranya dengan meniadakan jam besuk. Pendamping pasien juga dibatasi, cukup satu orang dan diberi tanda pengenal.

Kebijakan itu, katanya, untuk memberikan kenyamanan bagi pasien dan melindungi secara maksimal dari penularan Covid-19.(her)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved